"Darah adalah sumber makanan yang mengerikan," kata peneliti kelelawar di Tulane University, Hannah Kim Frank, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Menurut Frank, sangat menakjubkan bahwa kelelawar vampir dapat bertahan hidup dengan darah. Ia menyebut, itu benar-benar aneh, bahkan di antara kelelawar.
Pekerjaan terbaru memperluas penelitian oleh tim lain yang menunjukkan tiga dari 13 gen yang menghilang. Makalah baru menunjukkan betapa berbedanya kelelawar vampir dari kelelawar lain yang berkerabat dekat, yang memakan nektar dan buah-buahan, menurut peneliti kelelawar di Virginia Tech, Kate Langwig, yang tidak berperan dalam penelitian tersebut.
Dengan diet rendah kalori seperti itu, kelelawar vampir tidak bisa bertahan lama tanpa makan. Dalam keadaan darurat, kelelawar yang cukup terisi perutnya akan memuntahkan makanannya untuk dibagikan kepada rekan yang kelaparan.
Para kelelawar vampir tampaknya melacak siapa yang telah membantu mereka di masa lalu. Hiller mengatakan kelelawar vampir memiliki hubungan sosial yang kompleks.
"Ini bukan masalah keluarga. Mereka hanya memperhatikan dan mengingat: Anda adalah orang yang berbagi dengan baik, saya akan menghadiahi Anda," tutur Hiller.