REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengklaim terus mendalami kematian dokter Sunardi di Sukoharjo, Jawa Tengah. Dokter malang itu menghembuskan nafas terakhir karena ditembak oleh Detasemen Khusus Anti Terorisme 88 (Densus 88) pada Rabu, 9 Maret 2022.
Lembaga itu juga mengklaim penyelidikan mereka untuk memastikan ada atau tidaknya unsur pelanggaran HAM dalam insiden tersebut. "Tim telah melakukan tinjauan lokasi kejadian dan meminta keterangan sejumlah pihak terkait untuk memastikan ada tidaknya pelanggaran HAM dalam upaya penegakan hukum tersebut," kata Koordinator Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Endang Sri Melani dalam keterangan, Selasa (29/3/2022).
Menurut dia, kegiatan pendalaman itu menjadi kelanjutan dari keterangan Densus 88 kepada Komnas HAM pada 15 Maret 2022. Namun, belum ada kejelasan apa yang ditemukan Komnas HAM dalam penelusurannya itu.
Dokter Sunardi membuka praktik di rumahnya di RT 03/RW 07 Kampung Bangunharjo, Kelurahan Gayam, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Ia ditembak mati oleh Densus 88 karena diduga terlibat jaringan terorisme. Densus 88 mengklaim dokter itu melakukan perlawanan secara agresif kepada petugas.