Jumat 08 Apr 2022 16:02 WIB

Kemenkes Buka Kelas Perawat Internasional

Persyaratannya perawat memiliki pengalaman kerja 2 tahun dan mengikuti uji seleksi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Petugas kesehatan mempraktekkan proses kontrol ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) saat peresmian Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina Royal Biringkanayya di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (30/3/2022). Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina kini hadir dengan berbagai fasilitas diantaranya ruang IGD, Radiologi CT Scan, perawatan dan ruang operasi untuk menjangkau pelayanan masyarakat di bidang kesehatan khususnya untuk melayani penyakit otak dan jantung.
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe
Petugas kesehatan mempraktekkan proses kontrol ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) saat peresmian Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina Royal Biringkanayya di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (30/3/2022). Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina kini hadir dengan berbagai fasilitas diantaranya ruang IGD, Radiologi CT Scan, perawatan dan ruang operasi untuk menjangkau pelayanan masyarakat di bidang kesehatan khususnya untuk melayani penyakit otak dan jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kesehatan Indonesia khususnya perawat, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan (Ditjen Nakes) melakukan kerja sama dengan Jepang untuk membuka kelas perawat Internasional di Politeknik Kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan. Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan, Ditjen Nakes Kemenkes, dra Oos Fatimah Rosyati mengatakan bagi perawat yang ingin bekerja di Jepang sebagai perawat Jepang (kangoshi) saat ini dilakukan melalui mekanisme G to G program IJEPA (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement).

Persyaratannya perawat memiliki pengalaman kerja 2 tahun dan mengikuti uji seleksi serta pelatihan bahasa di Indonesia selama 6 bulan dan di Jepang selama 6 bulan. Selama masa kontrak sebagai kandidat perawat, diberi kesempatan untuk mengikuti ujian nasional setiap tahunnya dan jika lulus akan memperoleh Registered Nurse Perawat di Jepang.

Baca Juga

“Dari 3.351 orang perawat yang melamar bekerja di Jepang hanya 10 persen yang lulus dari tes. Program kelas internasional perawat Jepang ini akan sangat membantu perawat Indonesia untuk lebih meningkatkan kelulusannya saat mengikuti uji kompetensi di Jepang,” katanya dalam keterangan, Jumat (8/4/2022).

Selain sedikitnya pelamar yang lolos tes, kendala lainnya adalah pengalaman 2 tahun on-site clinical yang menjadi persyaratan pada kursus perawat EPA juga membuat persentase passing grade perawat turun dan akhirnya kurang banyak peminat. Karena itu Kementerian Kesehatan akan membuka kelas perawat internasional bekerja sama dengan MedPA Fukuoka. MedPA merupakan institusi di Jepang yang menawarkan kerja sama untuk membuka kelas perawat internasional.

Kerja sama tersebut diharapkan bisa menghilangkan persyaratan 2 tahun pengalaman on-site clinical sehingga lulusan perawat Indonesia dapat langsung mengikuti EPA. Para calon perawat di kelas internasional nantinya akan kuliah selama 5 tahun dengan tambahan pendidikan program Bahasa dan keahlian perawat Jepang dari tingkat dasar hingga tingkat ahli.

President MedPA Fukuoka, Ishida Kanako bersama Toshiro Mizutani telah melakukan feasibility survey dan visitasi kelas perawat, laboratorium, dan beberapa fasilitas penunjang lainnya di Poltekkes Jakarta III. Direktur Poltekkes Jakarta III menyambut baik kerja sama ini dan akan menyiapkan sarana prasarana guna mendukung tenaga pengajar yang akan didatangkan dari Jepang oleh MedPA Fukuoka.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement