Ahad 17 Apr 2022 13:44 WIB

Legislator: Pernyataan Menkeu AS Boikot G20 Bukan Dinilai Sikap Resmi Biden

Anggota Komisi I harap Pemerintah berhati-hati terkait rencana Menkeu AS Boikot G20

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Anggota Komisi I DPR, M Farhan, merespons pernyataan Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen, yang mengancam akan memboikot sejumlah pertemuan dalam forum G20 jika dihadiri pejabat Rusia. Menurutnya pernyataan Menkeu AS tersebut bukanlah sikap resmi Presiden AS Joe Biden.
Foto: AP/Evan Vucci
Anggota Komisi I DPR, M Farhan, merespons pernyataan Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen, yang mengancam akan memboikot sejumlah pertemuan dalam forum G20 jika dihadiri pejabat Rusia. Menurutnya pernyataan Menkeu AS tersebut bukanlah sikap resmi Presiden AS Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR, M Farhan, merespons pernyataan Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen, yang mengancam akan memboikot sejumlah pertemuan dalam forum G20 jika dihadiri pejabat Rusia. Menurutnya pernyataan Menkeu AS tersebut bukanlah sikap resmi Presiden AS Joe Biden. 

"Sikap resmi dari kementerian iya, tapi bukan presiden," kata Farhan dalam diskusi daring, Ahad (17/4).

Farhan mengatakan ancaman boikot tersebut ingin menegaskan konsistensi AS menjaga agar sanksi ekonomi benar-benar dilakukan dan bukan sebuah sanksi yang sifatnya basa-basi. Meski disampaikan oleh pejabat setingkat menteri, namun bukan berarti sikap presiden sama. 

"Artinya memang Indonesia harus menyikapinya dengan sangat hati-hati," ujarnya.

Ia berharap para menteri anggota G20 bisa menegaskan sikap yang jelas terkait pernyataan Menkeu AS tersebut. Sampai saat ini dirinya belum melihat ada sikap yang pro dan kontra terhadap pernyataan Yellen tersebut.

"Sayangnya kemarin Menteri Luar Negeri Kanada saat datang ke Istana Bogor juga pernyataannya gantung ya, nggak tegas. Kanada juga kelihatannya walaupun dia juga pasti ikut Amerika, dia pun sangat hati-hati bersikap, karena dia pun tidak mau berseberangan dengan Indonesia, India, Tiongkok, maupun Brazil," ucapnya.

Politikus Partai NasDem menilai Indonesia perlu menggalang diplomasi di level menteri anggota G20 agar bisa membentuk sikap yang jelas terkait G20 tersebut. 

Sebelumnya Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen mengatakan, Amerika Serikat akan memboikot sejumlah pertemuan dalam forum Kelompok 20 (G20) jika pejabat Rusia muncul. Yellen menyerukan agar Rusia dikeluarkan dari forum tersebut.

"Presiden Biden telah menjelaskan, dan saya tentu setuju dengannya bahwa, tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa bagi Rusia di lembaga keuangan mana pun. Dia (Biden) meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20, dan saya telah menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana," kata Yellen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement