REPUBLIKA.CO.ID,PUTRAJAYA -- Malaysia tengah menyerukan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menghentikan agresi Israel terhadap Palestina. Hal ini seperti terlihat dalam penyerbuan dan bentrokan di Al Masjid Aqsha Jumat (15/4) lalu.
Menteri Luar Negeri Datuk Seri Saifuddin Abdullah mengatakan, insiden itu harus dihentikan agar tidak berlanjut karena dapat menyebabkan terulangnya serangan udara Mei 2021 di Gaza.
“Jika terus berlanjut situasinya mungkin berakhir seperti tahun lalu, lebih banyak yang akan mati, atau terluka dan tidak akan berkontribusi pada perdamaian di sana,” kata dia dilansir dari laman Bernama pada Selasa (19/4).
Saifuddin mengatakan, dia telah menghubungi pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki mengenai perkembangan terakhir.
“Kedua pemimpin Palestina telah menyampaikan kepada saya bahwa mereka tidak ingin episode terbaru diperpanjang, mereka ingin segera dihentikan," kata Saifuddin.
Pada Jumat lalu, sedikitnya 153 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan tentara Israel yang menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa setelah sholat Subuh. Insiden tersebut mendapat reaksi keras dari Palestina yang bentrok dengan tentara dan menyerukan negara-negara Islam untuk menjaga Al-Aqsa.
Dalam pemboman udara 2021 di Gaza dari 10-21 Mei 2021, setidaknya 250 warga Palestina tewas dan 1.900 terluka.