Sabtu 07 Aug 2010 05:39 WIB

Jam Pelajaran Dikurangi Lima Menit Saat Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA-Jam belajar di semua sekolah akan dikurangi lima menit untuk setiap jam pelajaran setiap hari selama bulan Ramadhan. Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Harun, di Surabaya, Jumat, mengatakan hal itu sesuai anjuran dan aturan kementerian pendidikan nasional. "Dari pemerintah pusat, aturannya sudah seperti itu, yakni setiap jam pelajaran dikurangi lima menit," ujarnya.

Setiap harinya, satu jam pelajaran di sekolah menggunakan waktu selama 45 menit, namun karena dikurangi lima menit, maka setiap jam pelajaran menjadi 40 menit. "Tidak hanya itu saja, jam pulang sekolah juga akan ikut menyesuaikan. Jadi, jam pulang sekolah juga diatur sesuai sekolah masing-masing dengan pengurangan itu," tuturnya.

Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dan sosialisasi ke semua dinas pendidikan kabupaten dan kota se-Jawa Timur.  Menurut dia, masing-masing dinas pendidikan di berbagai wilayah se-Jawa Timur bisa menentukan sendiri tentang pelaksanaan kebijakan ini. "Nantinya, kebijakan akan disosialisasikan dan dikoordinasikan dengan sekolah yang ada di tiap wilayah," tukasnya.

Untuk libur awal puasa dan libur hari raya Idul Fitri, ia menjelaskan libur awal puasa adalah dua hari sebelum hari pertama puasa. "Kalau nanti pemerintah pusat menentukan puasanya tanggal 11 Agustus, maka pada tanggal 9 Agustus sudah libur," jelasnya.

Untuk libur hari raya Idul Fitri adalah sepekan sebelum hari H atau H-7 juga sudah libur. "Untuk libur setelah hari raya, dijadwalkan juga sepekan setelah hari H atau H+7. Jadi, ada 14 hari untuk sebelum dan sesudah lebaran," katanya.

Mengenai mata pelajaran Pendidikan Olahraga, selama bulan Ramadhan juga dikurangi porsi kegiatannya agar para siswa tidak kehilangan banyak energi saat menjalankan ibadah puasa. Tidak hanya itu saja, untuk kegiatan ekstra kurikuler di setiap sekolah juga menyesuaikan jam selama bulan puasa. "Yang pasti, jam dan porsi pelajaran dikurangi selama Ramadhan untuk menghormati dan menghargai siswa dan guru yang sedang menjalankan ibadah puasa," katanya.

sumber : ant
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement