Jumat 22 Apr 2022 16:37 WIB

Ini Alasan AHY Pilih Emil Dardak Pimpin Demokrat Jawa Timur

Emil dinilai tampak menguasai persoalan, pemetaan masalah, maupun usulan solusi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.
Foto: Dokumen.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menantu mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo (Pakde Karwo), Bayu Airlangga, memutuskan mundur dari Partai Demokrat. Ia mundur setelah sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), lebih memilih Emil Elestianto Dardak sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur dalam Musda ke-VI Demokrat Jawa Timur di Surabaya, 20 Januari 2022 lalu. Padahal perolehan suara Bayu lebih banyak ketimbang Emil.

Menanggapi itu Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan beberapa pertimbangan strategis AHY memilih Emil Dardak sebagai ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur. Pertama, Emil pernah menjabat sebagai bupati Trenggalek. Lalu, saat ini ia tengah mengemban amanah sebagai wakil gubernur Jawa Timur.

 

"Sementara, Bayu sendiri baru menjadi anggota DPRD Provinsi. Jelas, pengalaman di dunia politik jauh lebih matang Emil dibandingkan Bayu," kata Herzaky, kepada Republika.co.id, Jumat (22/4).

 

Pertimbangan selanjutnya Herzaky menjelaskan, saat fit dan proper test dilakukan, Emil dinilai tampak menguasai persoalan, pemetaan persoalan, maupun usulan solusi, termasuk rencana membirukan Demokrat di Jawa Timur. Ia menyebut Demokrat sebelum era Pakde Karwo pernah menjadi nomor satu di Jawa Timur. Sedangkan saat ini ada di peringkat kelima.

 

Ia menganggap keputusan AHY memilih Emil Dardak dinilai sudah tepat dan sudah sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat. Menurutnya musda untuk mengusulkan calon ketua DPD terbaik, bukan dalam konteks menang-menangan suara karena masih ada tahapan fit and proper test setelah musda.

 

"AHY berupaya menghapus money politics di Partai Demokrat dengan memastikan pelaksanaan tahapan fit & proper test sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020," ucapnya 

 

Ia menegaskan Partai Demokrat di Jawa Timur solid. Tidak ada lagi pendukung Emil dan pendukung Bayu.  "Yang ada hanya satu kubu, kubu AHY," tegasnya.

 

Baca Juga

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement