Kamis 05 May 2022 13:52 WIB

KSP: Penentuan Skema Endemi Covid-19 Tunggu Evaluasi Pasca-mudik

Pemerintah tidak terburu-buru menurunkan status pandemi menjadi endemi Covid-19

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas kesehatan Puskesmas Kabupaten Lampung Selatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga (booster) kepada pemudik di terminal keberangkatan Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (30/4/2022). Pemerintah tidak terburu-buru menurunkan status pandemi menjadi endemi Covid-19. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Petugas kesehatan Puskesmas Kabupaten Lampung Selatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga (booster) kepada pemudik di terminal keberangkatan Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (30/4/2022). Pemerintah tidak terburu-buru menurunkan status pandemi menjadi endemi Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI Abraham Wirotomo menegaskan penentuan skema menuju endemi Covid-19 masih menunggu hasil evaluasi pasca-mudik lebaran. Abraham menyampaikan hal ini menyusul beredarnya informasi bahwa pemerintah telah mempersiapkan transisi perubahan status pandemi menjadi endemi Covid-19.

"Untuk skema menuju endemi pemerintah masih akan menunggu evaluasi beberapa minggu pasca-mudik lebaran. Kita berharap tidak akan terjadi lonjakan lagi seperti di negara lain. Pemerintah akan bersiap mengantisipasi bila terjadi lonjakan," kata Abraham, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (5/5/2022).

Baca Juga

Dia mengakui selama tujuh minggu terakhir, yakni sejak 24 Maret hingga 4 Mei 2022, Covid-19 sudah terkendali. Hal itu ditunjukkan oleh data Reproduction Rate (Rt) yang konsisten di angka 1, serta jumlah kasus harian Covid-19 yang terus melandai.

"Per 3 Mei 2022, 107 kasus per hari, angka kematian 18 per hari, dan angka kasus aktif tinggal 6.951. Suatu hal yang patut kita syukuri dan apresiasi kepada tenaga kesehatan, TNI/Polri, dan satgas yang terus mengingatkan protokol kesehatan," imbuh Abraham.

Namun demikian Abraham menyampaikan pemerintah tidak terburu-buru menurunkan status pandemi menjadi endemi meski beberapa indikator menunjukkan perbaikan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement