Kamis 19 May 2022 09:05 WIB

Satgas: Kasus Covid-19 Terus Membaik

Angka kasus harian pun terus menunjukan penurunan.

Rep: Dessy Suciati S/ Red: Dwi Murdaningsih
Juru Bicara Pemerintah untuk  Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Foto: Tangkapan Layar/Youtube Sekretariat Presiden
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, tak ada kenaikan kasus positif pasca libur lebaran kemarin meski hingga saat ini masih terdapat peningkatan mobilitas khususnya di sektor retail sejak Maret. Menurut Wiku, kenaikan mobilitas saat ini merupakan yang tertinggi selama pandemi namun penularan kasus dapat ditekan.

Selain itu, angka kasus harian pun terus menunjukan penurunan.

Baca Juga

“Ini adalah kabar baik yang penting untuk terus dipertahankan ke depannya,” kata Wiku saat konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, dikutip pada Kamis (19/5/2022).

Dari data Satgas, kondisi kasus di tingkat nasional terus menunjukkan perbaikan pada indikator kasus aktif dan kesembuhan dengan angka di atas rata-rata dunia. Sayangnya, pada indikator kematian masih bertahan pada angka yang sama. Bahkan, angka ini masih di atas rata-rata dunia.

Pada kasus aktif di tingkat nasional, jelas Wiku, tren kasus tetap menunjukan penurunan menjadi 0,08 persen pada pekan terakhir. Angka ini lebih rendah sekitar 4 persen di bawah rata-rata dunia.

Berdasarkan data per 8 Mei, terdapat 6 ribu orang penderita Covid-19. Namun, per 15 Mei turun menjadi sekitar 4.700 orang.

Kemudian pada kasus kematian, baik persentase maupun jumlah kematian di Indonesia cenderung tetap dibandingkan pekan sebelumnya, yaitu 2,59 persen. Sementara jumlah orang meninggal rata-rata dalam tiga bulan terakhir terus menurun dan saat ini rata-rata sebanyak 13 kasus.

Pada kasus kesembuhan tercatat terjadi peningkatan jumlah orang yang sembuh di tingkat nasional dibandingkan pekan lalu. Di minggu ini, terdapat sekitar 3.600 orang sembuh dengan persentase sebesar 97,34 persen. Jika dibandingkan dengan dunia, Indonesia masih bertahan sekitar 3 persen di atas rata-rata dunia.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِ اَنِ اصْنَعِ الْفُلْكَ بِاَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا فَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّوْرُۙ فَاسْلُكْ فِيْهَا مِنْ كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَاَهْلَكَ اِلَّا مَنْ سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ مِنْهُمْۚ وَلَا تُخَاطِبْنِيْ فِى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْاۚ اِنَّهُمْ مُّغْرَقُوْنَ
Lalu Kami wahyukan kepadanya, “Buatlah kapal di bawah pengawasan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami datang dan tanur (dapur) telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam (kapal) itu sepasang-sepasang dari setiap jenis, juga keluargamu, kecuali orang yang lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa siksaan) di antara mereka. Dan janganlah engkau bicarakan dengan-Ku tentang orang-orang yang zalim, sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.

(QS. Al-Mu'minun ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement