REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Tim SAR gabungan memperluas pencarian hari keempat terhadap seorang nelayan yang hilang setelah kapalnya terbalik di perairan Kabupaten Garut, Jawa Barat. SAR memperluas pencarian dengan menyusuri pantai dan mencari ke tengah lautan menggunakan perahu karet.
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah, Jumat (27/5/2022), mengatakan tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian di sekitar area hilang di Pantai Sayang Heulang, Kecamatan Pameungpeuk, dan ke tengah lautan kawasan Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet.
"Hasil pencarian hari keempat terhadap nelayan atas nama Asep Bako nelayan yang hilang pasca perahunya terbalik di perairan Sayang Heulang masih nihil," kata Deden.
Ia menuturkan pencarian hari keempat dihentikan sementara pada pukul 17.00 WIB, dan akan dilanjutkan proses pencarian, Sabtu (28/5) pagi dengan melibatkan semua potensi SAR.
Deden menyampaikan operasi pencarian dilakukan sesuai rencana dengan membagi dua tim, yaitu tim mencari dengan menyusuri Pantai Sayang Heulang sampai Santolo, Kecamatan Cikelet.Tim lain mencari korban menggunakan perahu karet ke tengah lautan sekitar Pantai Sayang Heulang dan perairan wilayah Cikelet.
"Pencarian sejak pukul 08.00 WIB dengan membagi tim menjadi 2 SRU (search and rescue unit)," kata Deden.
Sebelumnya kapal nelayan Abah Jaya pergi melaut, pada Senin (23/5) sore, dengan nakhoda Ade Jamidin (52), dan dua anak buah kapal yakni Nanan (24) warga Kecamatan Pameungpeuk, dan Agus Bako (52) warga Kecamatan Cikelet, Garut.Tanpa diduga mereka yang sedang menangkap ikan menggunakan jaring diterjang ombak besar hingga kapalnya terbalik, akibat peristiwa itu nakhoda meninggal dunia, dan Agus hilang, sedangkan Nanan selamat.
Tim yang terlibat dalam pencarian antara lain Basarnas Pos SAR Tasikmalaya, Koramil Santolo, Polair Santolo, Pos AL Pangandaran, Damkar Garut, Puskesmas Santolo, dan nelayan setempat.