REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua IDI Sleman, Joko Hastaryo mengingatkan, penularan dari hepatitis yang sedang viral belakangan ini dapat melalui makanan maupun udara. Karenanya, ia berpendapat, tetap memakai masker saat beraktivitas bisa mencegah penularan.
Ia turut mengimbau masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan seperti rajin cuci tangan. Sehingga, makanan apapun yang kita konsumsi dan apapun kegiatan yang sedang kita kerjakan, tidak mengandung virus-virus penyebab hepatitis.
"Kita harapkan, kalau ada aktivitas bersama, apalagi di ruang tertutup, diharap menggunakan masker," kata Joko, Sabtu (28/5/2022).
IDI sendiri, lanjut Joko, baik secara langsung maupun melalui anggota-anggota IDI yang bertugas di rumah sakit dan puskesmas gencar menyampaikan informasi kepada masyarakat. Terutama, tentang bahaya-bahaya dari penyakit hepatitis.
Sebab, ia menerangkan, hepatitis sendiri memiliki jenis-jenis dan memang ada yang berbahaya dan ada yang tidak berbahaya. Misalnya, hepatitis a yang sudah dikenal masyarakat seperti sakit kuning biasa dan dalam waktu 3-4 hari sembuh.
Tapi, ada yang hepatitis b dan hepatitis c, terutama yang c yang mengancam jiwa. Belakangan, jenis yang marak di Indonesia diduga merupakan hepatitis c dengan gejala muncul yang hampir sama mata dan kulit kuning dan air seni memerah.
"Merah seperti teh. Yang membedakan harus melalui pemeriksaan darah apakah ini hepatitis a, hepatitis b atau hepatitis c," ujar Joko.
Terkait hepatitis yang akut, ia menekankan, yang paling penting asalkan dapat terdeteksi sejak awal penderita bisa tertangani dengan baik. Hepatitis akut yang belakangan viral, terutama ke anak-anak, orang tua harus lebih memperhatikan.
Artinya, kata Joko, jika ada perubahan-perubahan yang dialami anak harus lebih peka. Misal, jika biasanya air seninya jernih lalu berubah kuning kecoklatan atau kemerahan seperti teh, harus waspada dan segera melakukan pemeriksaan.
Apalagi, ia menambahkan, ketika gejala-gejala itu diikuti kondisi tubuh yang demam, mata kuning, kulit kuning. Harus segera diperiksa ke faskes karena kalau lebih awal diketahui akan tertangani dengan baik ketika ternyata hepatitis akut.
"Kalau di sleman sendiri sampai sejauh ini belum" kata Joko.