REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran menggambarkan bagaimana kerasnya sikap kaum Nabi Nuh alaihi salam. Mereka bukan saja menolak risalah yang dibawa nabi Nuh, bahkan mereka juga mengancam akan menyiksa Nabi Nuh. Allah SWT berfirman:
قَالُوا لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ يَا نُوحُ لَتَكُونَنَّ مِنَ الْمَرْجُومِينَ (١١٦) قَالَ رَبِّ إِنَّ قَوْمِي كَذَّبُونِ (١١٧) فَافْتَحْ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ فَتْحًا وَنَجِّنِي وَمَنْ مَعِيَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (١١٨) فَأَنْجَيْنَاهُ وَمَنْ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ (١١٩) ثُمَّ أَغْرَقْنَا بَعْدُ الْبَاقِينَ (١٢٠)
Mereka berkata: "Sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti hai Nuh, niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam (116) Nuh berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku (117) maka itu adakanlah suatu keputusan antaraku dan antara mereka, dan selamatkanlah aku dan orang-orang yang mukmin besertaku (118) Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan (119) Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal (120). (Alquran surat Asy Syu'ara ayat 116-120).
Pakar tafsir Alquran yang juga pengasuh Pondok Pesantren Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran, ustaz Syahrullah Iskandar mengatakan dalam ayat tersebut dijelaskan tentang kaum nabi Nuh yang tak mengindahkan dakwah Nabi Nuh. Mereka enggan menaati apa yang diserukan nabi Nuh dan juga enggan beriman bahkan justru berani mendebat Nabi Nuh. Mereka bahkan memandang orang-orang yang mengikuti seruan nabi Nuh adalah kaum rendah atau secara status sosial merupakan masyarakat lapisan paling bawah.
Menurut ustadz Syahrullah, rata-rata kaum yang menentang dakwah para nabi dan rasul itu menyampaikan argumentasi bahwa orang-orang yang mengikuti dakwah nabi hanya orang-orang rendah atau kasta paling rendah. Selain itu, rata-rata kaum yang menentang dakwah para nabi dan rasul juga menyebut para nabi dan rasul itu adalah manusia biasa. Kaum nabi Nuh pun mengancam akan membunuh nabi Nuh bila terus berdakwah.
"Diakhir mereka mengancam nabi Nuh. Kalau kamu tidak berhenti dengan dakwahmu, kami akan merajam kamu. Kalau kamu tidak berhenti, dengan apa yang kamu serukan kepada kami dan orang-orang, kami akan membunuhmu dengan dilempar batu (dirajam)," jelas ustaz Syahrullah saat mengkaji kitab Min Wahyil Quran karya Syekh Yasin Muhammad Yahya beberapa waktu lalu.
Ustadz Syahrullah mengatakan saat itu Nabi Nuh dihinggapi rasa putus asa atas respons kaumnya setelah dirinya berdakwah selama 950 tahun. Karena itu nabi Nuh pun berdoa kepada Allah sebagaimana pada ayat 117.