Senin 06 Jun 2022 16:55 WIB

Indonesia Menuju Endemi: Separuh dari 34 Provinsi Kini Sudah Nihil Covid-19

Namun demikian, masih ada penambahan kasus meninggal sebanyak 5 orang pada 5 Juni.

Red: Andri Saubani
Sejumlah peserta berusaha menurunkan layang-layang saat mengikuti perlombaan dalam Dwi Tunggal Melesat Kite Festival di persawahan Nyalin, Desa Pedungan, Denpasar, Bali, Sabtu (4/6/2022). Kegiatan yang digelar untuk pelestarian permainan tradisional Bali tersebut kembali diselenggarakan setelah sempat ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.
Foto:

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa pandemi Covid-19 merupakan pandemi global yang tidak hanya terjadi di Indonesia. Dengan demikian, keputusan untuk melakukan transisi dari pandemi menjadi endemi tidak dapat diputuskan oleh suatu negara dan harus dikoordinasikan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Pandemi ini sifatnya global, pandemi bukan di Indonesia saja. Endemi itu memang akan terjadi kalau sudah dikoordinasikan dengan WHO. Indonesia tidak bisa mengambil keputusan sendiri mengenai ini sudah menjadi endemi," kata Budi, dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (6/6/2022).

Menurut Budi, kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi salah satu ciri suatu penyakit sudah menjadi endemi.

"Dari semua sejarah, kita lihat bahwa faktor yang paling menentukan kenapa pandemi menjadi endemi adalah faktor kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan," ujarnya. 

Budi mencontohkan di mana masyarakat sudah sadar dalam menjaga kesehatannya masing-masing. Ketika masyarakat menghadapi hujan dan kondisi tubuh kurang sehat, tentu akan mengurangi aktivitas atau memakai jaket dan payung tanpa diatur pemerintah.

"Kalau hujan, badan tidak enak, masa kita hujan-hujanan. Itu karena masyarakat sendiri sudah sadar," ucapnya.

Ia menilai cara menjaga kesehatan di masyarakat yang paling baik adalah dari diri sendiri. Oleh karena itu, pemerintah secara bertahap akan memindahkan tanggung jawab menjaga kesehatan ke masing-masing individu.

"Nah, apa yang akan pemerintah lakukan adalah secara bertahap memindahkan tanggung jawab untuk mengelola kesehatan ke masing-masing individu, kalau itu berhasil, teredukasi dengan baik, memahami protokol kesehatan dan memiliki penilaian untuk melakukan apa, itu merupakan ciri-ciri penyakit yang sudah menjadi endemi," tuturnya.

Adapun, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo menyebut situasi pandemi selama 12 minggu atau 3 bulan terakhir semakin terkendali. Ia pun optimistis pandemi bisa berakhir tahun ini.

"Kita semakin optimis pandemi bisa berakhir di tahun ini," kata Abraham dikutip dari siaran pers KSP, Jumat (3/6/2022).

Abraham juga menekankan pentingnya masyarakat tetap menjaga kebiasaan hidup sehat, meski situasi pandemi Covid-19 semakin terkendali. Menurut Abraham, kesadaran masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan menjadi salah satu alat ukur untuk menentukan pandemi terkendali dan siap menuju fase endemi.

"Pandemi semakin terkendali artinya kebiasaan hidup sehat kembali menjadi tanggung jawab setiap individu. Tidak perlu lagi masyarakat diawasi apalagi dipaksa-paksa. Seperti pemakaian masker atau lainnya," kata Abraham.

Abraham mengatakan, untuk menuju endemi, pemerintah akan terus mengingatkan masyarakat untuk memikul tanggung jawab menjaga kesehatan pribadi dan lingkungannya. Targetnya, ujar dia, masyarakat benar-benar teredukasi, memahami, dan bisa mengambil keputusan jika terjadi gangguan kesehatan.

"Jika itu sudah tercapai, berarti Covid-19 sudah menjadi endemi," jelasnya.

 

 

 

photo
Tiga Skenario Pandemi Menuju Endemi - (infografis republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement