Kamis 09 Jun 2022 08:29 WIB

Rusia Dituduh Curi 600 Ribu Ton Gandum Ukraina

Ukraina adalah salah satu pengekspor gandum terbesar di dunia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Serikat produsen pertanian Ukraina, UAC, menuduh Rusia telah mencuri sekitar 600 ribu ton gandum dari wilayah negara tersebut yang kini sudah diduduki.
Foto: AP Photo/Channi Anand
Serikat produsen pertanian Ukraina, UAC, menuduh Rusia telah mencuri sekitar 600 ribu ton gandum dari wilayah negara tersebut yang kini sudah diduduki.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Serikat produsen pertanian Ukraina, UAC, menuduh Rusia telah mencuri sekitar 600 ribu ton gandum dari wilayah negara tersebut yang kini sudah diduduki. Ukraina bakal menuntut Moskow memberikan kompensasi atas pencurian tersebut, termasuk aksi perusakan properti pertanian.

“Sampai saat ini, sekitar 600 ribu ton (gandum) telah dicuri dari perusahaan pertanian dan dibawa ke wilayah Semenanjung Krimea yang diduduki sementara. Dari sana, (gandum) dipindahkan ke pelabuhan, khususnya ke Sevastopol. Kemudian dari sana, kapal pergi ke Timur Tengah,” kata Wakil Kepala UAC Denys Marchuk, Rabu (8/6/2022).

Baca Juga

Menurut dia, sekitar 100 ribu ton gandum telah dikirim ke Suriah. Marchuk tak memberikan penjelasan lebih detail tentang hal tersebut. Pernyataan atau tudingan Marchuk soal pencurian gandum oleh Rusia belum bisa diverifikasi.

Ukraina adalah salah satu pengekspor gandum terbesar di dunia. Negara-negara Barat telah menuding Rusia menciptakan risiko kelaparan global dengan menutup pelabuhan Laut Hitam Ukraina. Namun Presiden Rusia Vladimir Putin menolak tuduhan tersebut. Sebaliknya, Putin mengatakan, negaranya siap mendukung kelancaran ekspor gandum dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina yang kini berada di bawah kendali pasukan Rusia.

"Kami akan mendukung pengangkutan damai, kami menjamin keamanan pendekatan ke pelabuhan-pelabuhan ini, kami akan mendukung panggilan kapal asing dan lalu lintas mereka di Laut Azov serta Laut Hitam ke segala arah," kata Putin dalam sebuah wawancara dengan Rosiya-1 TV Channel pada 3 Juni lalu. 

Putin menekankan, Rusia tidak akan mengajukan syarat apa pun untuk hal tersebut. Menurut dia, banyak kapal tertunda di pelabuhan-pelabuhan Ukraina. Jumlahnya, kata Putin, mencapai puluhan. “Mereka hanya dikunci di sana dan, omong-omong, para awak (kapal) ditahan di sana sebagai sandera sampai sekarang,” ucapnya.

Putin sempat menyampaikan bahwa solusi terbaik untuk mengirim komoditas gandum Ukraina adalah melalui Belarusia. “Jika seseorang ingin menyelesaikan masalah ekspor gandum Ukraina, tolong, cara termudah adalah melalui Belarusia. Tidak ada yang menghentikannya. Tapi untuk melakukan hal ini, Anda harus mencabut sanksi dari Belarusia,” kata Putin.

Menurut Putin, saat ini negara-negara Barat berusaha menutupi kesalahan kebijakan mereka sendiri dengan menyalahkan Rusia atas masalah di pasar pangan global. Dia menilai, masalah tersebut akan memburuk karena sanksi Inggris dan Amerika Serikat (AS) terhadap pupuk Rusia.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement