REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani mengatakan bahwa pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 masihlah lama. Kendati demikian, ia mengatakan bahwa partainya telah memiliki mekanisme tersendiri dalam penunjukkan calon presiden (capres).
"Nantinya akan diberi amanah oleh Ibu Ketua Umum sesuai kongres, itulah yang akan menjadi bakal capres dan cawapres dari PDI Perjuangan, sesuai mekanismenya. Kita berpegang pada itu aja," ujar Puan di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Sabtu (18/6).
Ditanya soal nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diumumkan sebagai salah satu kandidat capres dari Partai Nasdem? Ia mengatakan bahwa itu merupakan sesuatu yang sah.
"Jadi ya silahkan saja itu mekanisme setiap parpol berbeda-beda, jadi menurut saya sah-sah saja," ujar Puan.
Namun ia sekali lagi menjelaskan, PDIP mempunyai mekanisme penunjukkan capres sesuai dengan hasil Kongres 2019. Hal-hal yang berkaitan dengan Pilpres 2024 adalah hak prerogatif dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Sesuai amanat kongres bahwa nanti yang akan menjadi bakal capres nanti, yang akan menjadi bacapres adalah merupakan hak perogatif dari ketua umum," ujar Ketua DPR itu.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh telah mengumumkan tiga bakal capres hasil rapat kerja nasional (Rakernas). Ketiganya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Muhammad Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ia mengamini, jika Partai Nasdem belum memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen. Namun, menjadi salah satu tugas partai juga mencari calon pemimpin yang memiliki komitmen untuk Indonesia.
Selanjutnya, Partai Nasdem mengaku akan menjalin komunikasi dengan partai untuk menyodorkan nama Anies, Andika, dan Ganjar. Pasalnya, ketiga sosok tersebut sudah memiliki kualifikasi untuk maju di kontestasi nasional.
"Seandainya apapun yang terbaik bagi bangsa ini sang calon yang kita dukung terpilih, kemudian juga lupa pada Nasdem, ah itu sudah nasib kita," ujar Surya.
Baca Juga
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement