Ahad 19 Jun 2022 09:14 WIB

Aksi Bersama, Bergerak Kolaborasi untuk Ciliwung Bersih

Kondisi Ciliwung hari ini, masih jauh dari kata layak.

Aksi Bersama, Bergerak Kolaborasi untuk Ciliwung Bersih
Foto: Dok Republika
Aksi Bersama, Bergerak Kolaborasi untuk Ciliwung Bersih

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - - Kabut pagi di Sabtu (18/7/2022) menyelimuti tipis aliran Sungai Ciliwung, tepat di bawah kolong jalan TB. Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Akhir pekan yang berbeda dari biasanya, sejumlah perahu karet telah disiapkan. Keramaian kali ini terpusat di tepi Ciliwung, diawali dengan giat susur sungai.

Susur Sungai Ciliwung ini merupakan puncak dari aksi bertajuk "Geber Ciliwung, Gerakan Bersama Bebersih Ciliwung." 

Baca Juga

PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi) menjadi penggagas aksi kali ini. Ikut menyusuri Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung, Direktur Utama PPLi Yoshiaki Chida, Kasdam Jaya Brigjen TNI Edy Sutrisno, bersama Aster Kasdam Jaya, juga sejumlah pejabat Pemprov DKI Jakarta.

Arum Tri Pusposari selaku Manager Humas PPLi mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk komitmen PPLi untuk menjaga lingkungan. "Kami sebagai perusahaan pengelola limbah industri, bertanggung jawab atas kebersihan sungai yang kami lewati di area Jawa Barat juga DKI Jakarta," ungkap Arum. 

Kondisi Ciliwung hari ini, masih jauh dari kata layak. Arum memaparkan, masih banyak warga menganggap cara paling praktis melenyapkan sampah rumah tangga dengan melemparnya ke aliran sungai. 

Sampah-sampah yang dibuang ke sungai pun ternyata beragam, bukan hanya plastik atau bungkus nasi, tapi juga ban bekas, kasur, lemari hingga alat elektronik seperti televisi, batu baterai dan lampu yang tak terpakai lagi.

"Mereka tak sadar barang elektronik itu merupakan limbah bahan berbahaya beracun (B3) yang dapat membahayakan jiwa manusia," ucap Arum.

Sebagai puncak Hari Lingkungan Hidup Sedunia, selama tiga hari berturut-turut, sejak 16 Juni hingga puncaknya 18 Juni ratusan relawan gabungan terlibat dalam aksi bebersih Sungai Ciliwung.

"Geber ini merupakan singkatan dari gerakan bersama. Suatu istilah untuk sebuah kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama atau kolaboratif," tutur Arum di sela-sela kegiatan Geber Ciliwung di Markas Rindam Jaya.

Kolaborasi Geber Ciliwung mengundang banyak pihak. Mulai dari Pemrov DKI Jakarta, Kodam Jaya, Rindam Jaya, Dinas Lingkungan Hidup DKI, Dinas Bina Marga DKI, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, lembaga kemanusiaan Indonesia Care, juga sejumlah relawan dari Brigade Relawan Nusantara.

Sembari menyusuri Daerah Aliran Sungai Ciliwung, Kasdam Jaya Brigjen TNI Edy Sutrisno mengatakan, upaya kita harus lebih maksimal lagi, untuk mempercepat keberhasilan program Ciliwung Bersih. 

"Sudah menjadi impian bersama warga di sepanjang Ciliwung, bisa mengembalikan lagi fungsi dan kelestarian sungai. Aksi tiga hari berturut-turut ini benar-benar telah menunjukkan hasil signifikan. Terima kasih untuk semua yang telah terlibat," ucap Edy

Mewakili Dirut PPLi, Arum menyampaikan, kelak Ciliwung harus bisa diwariskan kelestariannya untuk anak cucu, upaya ini harus dimulai dan dijaga rutinitasnya. PPLi pun berkomitmen akan meneruskan aksi serupa baik di hilir maupun di hulu.

"Mungkin kita tak bisa membersihkan seluruh sungai dengan waktu singkat, tapi kita ingin meninggalkan motivasi, meninggalkan kesan baik yang bisa diteruskan masyarakat untuk mengikuti langkah kami, membersihkan Ciliwung yang saat ini masih cukup tercemar," ujar Arum.

Menutup puncak aksi Geber Ciliwung, PPLi menyerahkan secara simbolis enam tempat sampah berukuran 600 liter ke sejumlah warga, relawan dan komunitas di sepanjang Ciliwung. 

Satu unit perahu karet untuk aksi pencegahan dan evakuasi banjir pun diserahterimakan PPLi kepada Indonesia Care.

Acara dipungkasi dengan diskusi tentang lingkungan yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Peduli Lingkungan Indonesia (AJPLI), membicarakan tajuk; Sungai Ciliwung, Sebuah Potensi yang Tenggelam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement