REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSI menegaskan sikap tidak mendukung Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai calon presiden. Anies dinilai PSI sebagai gubernur bermasalah.
"Sudah sangat jelas, PSI tidak akan mendukung Mas Anies di Pilpres 2024. Kami memeluk teguh prinsip antiintoleransi dan antikorupsi. Maka, tak mungkin kami mendukung kandidat yang bermasalah dalam dua atau salah satu prinsip tersebut,” kata politikus yang juga petinggi PSI Grace Natalie seperti dikutip di akun Twitter, DPP PSI, Ahad (19/6/2022).
Seperti diketahui, PSI selalu bersikap oposan terhadap Anies Baswedan. Ketum PSI Giring Ganesha bahkan berulang kali mengkritik pelaksanaan Formula E, dari awal hingga pelaksanaannya selesai.
Sementara itu, Anies baru saja ditetapkan Partai Nasdem sebagai salah satu bakal calon presiden bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi langkah Partai Nasdem yang memasukkan namanya sebagai salah satu calon presiden. Anies menilai, Surya Paloh telah membuat terobosan baru dalam mekanisme penunjukan bakal calon.
"Saya ingin sampaikan respect karena Partai Nasdem pimpinan Pak Surya Paloh telah membuat terobosan baru di mana pengusulan nama-nama untuk kepentingan nasional diberikan kepada pimpinan wilayah, karena wilayah yang mengusulkan nama," kata Anies Saat ditemui di Kuningan City, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022).
Anies menyampaikan, dirinya merasa terhormat namanya masuk dalam daftar tiga nama calon presiden yang akan diusung Nasdem.
Gubernur DKI Jakarta tersebut menyampaikan terima kasih karena namanya dipertimbangkan kader Partai Nasdem. Ke depannya, Anies masih akan terus menjalankan tugas dan kewewenangan sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga Oktober nanti.
"Kedua, saat ini saya masih terus menjalankan amanat di Jakarta. Amanat dari masyarakat Jakarta adalah amanat utama yang harus saya tunaikan sampai Oktober nanti, karena itu saya terus harus fokus di dalam urusan Jakarta," katanya.