REPUBLIKA.CO.ID., TEHERAN -- Iran mengatakan pada Senin (20/6/2022) bahwa "terlalu dini" untuk membuka kembali kedutaan besarnya di Arab Saudi di tengah mediasi Irak terhadap dua musuh bebuyutan regional itu.
"Terlalu dini untuk membicarakan pembukaan kembali kedutaan besar oleh Teheran dan Riyadh," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh dalam jumpa pers di Teheran.
Khatibzadeh menjawab pertanyaan tentang apakah perjalanan jemaah haji Iran ke Arab Saudi akan menjadi sinyal untuk pemulihan hubungan diplomatik antara Teheran dan Riyadh. Pekan lalu, gelombang pertama jemaah haji Iran tiba di Arab Saudi setelah vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Sejak 2021, Irak telah menjadi tuan rumah pembicaraan mediasi antara Iran dan Arab Saudi untuk mengakhiri keretakan diplomatik dan mencapai kesepakatan konflik di Yaman dan nuklir Iran.
Kedua rival regional memutuskan hubungan diplomatik pada Januari 2016 menyusul serangan terhadap Kedutaan Besar Saudi di Teheran setelah tokoh Syiah Nimr al-Nimr dieksekusi oleh otoritas Saudi.
Hubungan di antara keduanya semakin memburuk setelah Iran pada September 2016 menuduh Riyadh dengan sengaja menyebabkan kematian sekitar 400 jamaah Iran pada 2015 di kota suci
Kedua belah pihak sejak itu terlibat dalam persaingan regional yang kuat dan sering kali saling menuduh mengobarkan perang proksi di kawasan.