Kamis 23 Jun 2022 19:54 WIB

Tahun Ini, Rajawali Nusindo Targetkan Pendapatan Penjualan Rp 4,5 Triliun

Rajawali Nusindo meresmikan gudang baru di Kawasan Industri GIIC.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
PT Rajawali Nusindo, anggota Holding BUMN Pangan ID Food ikut mendistribusikan minyak goreng di seluruh Indonesia. Tahun ini, Rajawali Nusindo telah mencanangkan target pendapatan penjualan sebesar Rp 4,5 triliun
Foto: Humas Rajawali Nusindo
PT Rajawali Nusindo, anggota Holding BUMN Pangan ID Food ikut mendistribusikan minyak goreng di seluruh Indonesia. Tahun ini, Rajawali Nusindo telah mencanangkan target pendapatan penjualan sebesar Rp 4,5 triliun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding BUMN pangan atau ID Food, PT Rajawali Nusindo, optimistis gudang yang baru diresmikan di Kawasan Industri GIIC (Greenland International Industrial Center) Kota Deltamas, Cikarang Pusat, Jawa Barat, Kamis (23/6/2022), akan memberikan kontribusi positif bagi kinerja perusahaan.

Direktur PT Rajawali Nusindo, Iskak Putra mengatakan perusahaan memiliki jaringan operasional sebanyak 43 cabang yang tersebar dari Aceh sampai Papua, didukung oleh lebih dari 1700 karyawan yang kompeten serta memiliki lebih dari 60 mitra kerja di dalam maupun diluar negeri dengan sertifikasi CDOB dan CDAKB yang diperoleh.

Baca Juga

"Tahun ini, Rajawali Nusindo telah mencanangkan target pendapatan penjualan sebesar Rp 4,5 triliun," ujar Iskak.

Untuk mencapai target tersebut, ucap Iskak, Rajawali Nusindo selalu berinovasi dengan pengembangan SDM, pengembangan infrastruktur dan peningkatan sistem teknologi informasi yang berbasis web. Iskak menyampaikan, salah satu sistem teknologi informasi yang saat ini dikembangkan internal IT perusahaan adalah sistem  Monitoring Nusindo National (Monas) yang merupakan sistem monitoring data omset yang terintegrasi dengan DTMS (core aplikasi Rajawali Nusindo).

"Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam distribusi dan trading baik produk food dan non food, kami akan selalu mengedepankan kualitas mutu dan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan bagi para pemangku kepentingan kami," kata Iskak.

Iskak menyebut gudang seluas 8.044 M2 serta dilengkapi dengan fasilitas mess untuk karyawan yang berjumlah 25 orang akan meningkatkan kinerja operasional perusahaan. Selain fasilitas infrastruktur, lanjut Iskak, gudang ini juga telah menggunakan Warehouse Management System yang memiliki keunggulan antara lain mempermudah proses penerimaan barang dengan sistem barcode, meningkatkan ketelitian penerimaan barang hingga ke Batch, serial number dan expired date barang, mempermudah controlling penempatan barang di rak, berjalannya sistem FIFO (First In First Out) pada saat pengeluaran barang.

Selain itu, ucap Iskak, gudang ini juga akan mempermudah tracking lokasi barang, mempermudah mendapatkan stok terkini (real stock) yang akurat, mempermudah control stok barang yang mendekati ED, mempermudah control stok barang slow moving dan death moving.

"Gudang ini juga diharapkan meminimalisir kesalahan penerimaan dan pengiriman barang karena menggunakan sistem barcode serta mempermudah stok opname gudang karena dapat dilakukan kapan saja," kata Iskak.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement