REPUBLIKA.CO.ID,SENAYAN--Pos Polisi Senayan tiba-tiba diserang Pendukung Persija atau yang lebih dikenal Jakmania setelah pertandingan antara Persija melawan Persiwa dengan hasil seri 0-0, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Insiden itu melukai salah seorang Perwira Menengah di Kepolisian Resort Jakarta Pusat, Komisaris Joko.
"Dia dipukul oleh anggota Jakmania dari belakang," ungkap Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Hamidin, saat dihubungi, Rabu (6/4). Joko saat ini dilindungi anggota kepolisian dan dilarikan ke Rumah Sakit terdekat untuk diobati. Dia menderita luka lebam dan lecet di bagian tubuhnya.
Insiden penyerangan pos polisi ini bermula dari beberapa gerombolan Jakmania yang terlibat adu mulut. Salah satu gerombolan mengejar satu orang dari gerombolan Jakmania yang lain. Ketika dikejar, orang tersebut dianggap mengumpat di pos polisi. "Akhirnya pos polisi diserang. Padahal orang yuang tidak diketahui namanya itu lari menaiki angkutan umum," papar Hamidin.
Ketika itu Joko mencoba melerai keributan. Sayangnya, usaha Joko itu justru menjadi nasib sial baginya. Dari arah belakang tubuhnya, Joko dipukul sehingga mengakibatkan luka lebam.
Sementara itu, kondisi pos polisi berantakan. Kaca-kaca jendela bagian depan pecah akibat lemparan batu. Pecahan kaca mengotori lantai pos polisi.
Hamidin mengatakan saat ini pihaknya sudah menangkap tujuh orang pendukung Persija yang kebanyakan berusia remaja. "Enam orang terlibat dalam pengrusakan pos polisi. Satu orang lainnya adalah pemukul Joko," ungkap Hamidin. Dia mengatakan semuanya akan menjalani proses hukum mulai tahap penyelidikan hingga penyidikan. Dia mengatakan tidak menutup kemungkinan pelaku akan bertambah. Hamidin meminta agar menunggu proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut untuk mengetahui perkembangannya.
Dia menegaskan tidak menutup kemungkinan mereka akan menjadi tersangka penganiayaan dan pengrusakan. "Kita tegas," Katanya. Hamidin menduga insiden pengrusakan itu berasal dari hasil pertandingan sepak bola antara Persija dan Persiwa. Kapolres mengatakan pertandingan seri saja bisa memicu keributan, apalagi kalah.
Sejak sebelum pertandingan berlangsung pihaknya sudah mengerahkan seluruh jajaran petugas kepolisian baik polsek maupun polres. "Semuanya sudah diterjunkan untuk pengamanan," ujarnya. Ketika insiden terjadi pun, anggota kepolisian sudah mencoba mengamankan. Apa boleh buat, massa semakin beringas hingga akhirnya melakukan pengrusakan dan memukul perwira kepolisian.
[removed]// 5) { sendMessage("gtbTranslateLibReady", {"gtbTranslateError" : true}); return; } setTimeout(checkLibReady, 100);}gtbTranslateOnElementLoaded = function () { lib = google.translate.TranslateService({}); sendMessage("{EVT_LOADED}", {}, []); var data = document.getElementById("gtbTranslateElementCode"); data.addEventListener("gtbTranslate", onTranslateRequest, true); data.addEventListener("gtbTranslateCheckReady", onCheckReady, true); data.addEventListener("gtbTranslateRevert", onRevert, true); checkLibReady();};function onCheckReady() { var ready = lib.isAvailable(); sendMessage("gtbTranslateLibReady", {"gtbTranslateError" : !ready});}function onTranslateRequest() { var data = document.getElementById("gtbTranslateElementCode"); var orig = data.getAttribute("gtbOriginalLang"); var target = data.getAttribute("gtbTargetLang"); lib.translatePage(orig, target, onProgress);}function onProgress(progress, opt_finished, opt_error) { sendMessage("gtbTranslateOnProgress", {"gtbTranslateProgress" : progress, "gtbTranslateFinished" : opt_finished, "gtbTranslateError" : opt_error});}function onRevert() { lib.restore();}})(); (function(){var d=window,e=document;function f(b){var a=e.getElementsByTagName("head")[0];a||(a=e.body[removed].appendChild(e.createElement("head")));a.appendChild(b)}function _loadJs(b){var a=e.createElement("script");a.type="text/javascript";a.charset="UTF-8";a.src=b;f(a)}function _loadCss(b){var a=e.createElement("link");a.type="text/css";a.rel="stylesheet";a.charset="UTF-8";a.href=b;f(a)}function _isNS(b){b=b.split(".");for(var a=d,c=0;c