REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Walikota Bogor, Diani Budiarto, mengancam akan menutup restoran cepat saji dan rumah makan yang menolak menghibahkan minyak jelantah kepada Bus Transpakuan. Minyak jelantah tersebut selanjutnya akan diolah menjadi biodiesel yang ramah lingkungan guna memenuhi kebutuhan BBM Bus Transpakuan.
Ancaman ini dilontarkan Diani setelah menandatangani MoU dengan PT.Carrefour di Balaikota Bogor, Rabu (1/6). Menurutnya, berdasarkan pantauan timnya, pihak restoran cepat saji dan rumah makan menjual minyak jelantah ke pihak lain untuk mengambil keuntungan secara sepihak.
Diani mengatakan, untuk menutupi kebutuhan BBM Bus Transpakuan, pihaknya menjalin kerjasama dengan PT Carrefour. Pihaknya juga bekerjasama dengan masyarakat Bogor untuk dengan membeli minyak jelantah dari masyarakat. Dengan armada yang terdiri atas 60 unit bus ada saat ini, Transpakuan setiap bulannya membutuhkan 12 ton biodesel.
Legal Director PT Carrefour, Farida Helianti, mengatakan pihaknya dapat memberikan dua ton minyak jelantah untuk memenuhi kebutuhan BBM Transpakuan tiap bulannya. Dibantu 80 gerai Carrefour yang ada di jabodetabek, katanya, kebutuhan BBM Bus Transpakuan akan terpenuhi.