Jumat 22 Jul 2011 11:37 WIB

Penebangan Pohon untuk Jalur Busway Ditunda Pekan Depan

Rep: c10/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,KEBON SIRIH--Penebangan dan pemindahan pohon di sepanjang jalan yang akan dibangun jalur busway ditunda. Rencananya penebangan dan pemindahan akan dilakukan hari ini, Jumat (22/7). Kepala Bidang Jalur Hijau Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, Linda Mulyani, mengatakan bahwa pihaknya masih perlu mengkoordinasikan hal tersebut lebih lanjut dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Kemungkinan pekan depan baru dilakukan," ucapnya kepada Republika, Jumat (22/7). Ia menambahkan saat ini masih dalam proses penyediaan infratruktur.

Sebelumnya Dinas Pertamanan menargetkan penebangan dan pemindahan ribuan pohon akan dilakukan akhir Juni. Namun sampai awal Juli ini hal itu belum juga dilakukan karena proses pembangunan proyek Koridor XI jurusan Kampung Melayu-Pulogebang ini masih dalam tahap tender, dan rencananya mulai dibangun awal Agustus. Pohon-pohon yang akan dipindahakan itu yang berada di sepanjang Jalan Bekasi Timur, Jalan I Gusti Ngurah Rai, dan Jalan Sumarno Jakarta Timur.

Terkait hal tersebut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan hal tersebut merupakan konsekuensi yang harus ditanggung. Menurutnya pembangunan infrastruktur juga diperlukan. "Kan tidak semua pohon ditebang, kalau ada yang bisa dipindahkan ya dipindahkan, kalau terpaksa harus ditebang ya baru ditebang," ucap Pristono.

Kriteria pohon yang dipindah adalah pohon dengan diameter batang di bawah 20 centimeter. Sedangkan untuk pohon yang diameternya di atas 20 sentimeter akan ditebang karena dianggap sudah tua dan tidak bisa ditanam lagi. Sebanyak 477 pohon akan ditebang. Sedangkan 348 pohon lainnya akan dipindahkan ke kebun bibit di Tebet, Ciganjur, Kampung Dukuh dan Srengseng. Rencananya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menanam pohon di lokasi lain dengan jumlah sepuluh kali lipat dari pohon yang ditebang.

Meski demikian, penebangan dan pemindahan ini tetap mendapat kecaman dari komunitas pecinta lingkungan. Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta, Ubaidillah, mengatakan bahwa persebaran dari penanaman pohon harus diperhatikan. "Kalau pohon ditebang di titik A, ya penanamannya harus di titik A, jangan di titik B, ini kan tidak nyambung," katanya. 

Dirinya tidak menolak rencana program Pemprov DKI untuk menambah jumlah transportasi massal karena hal tersebut merupakan salah satu cara untuk mengatasi problem kemacetan di Jakarta. Namun menurutnya, ketika program tersebut dilaksanakan bukan berarti pemerintah boleh melakukan pelanggaran hukum terkait dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ada di jalur hijau di Jakarta ini. "Dengan adanya proyek pembangunan koridor XI ini, RTH di Jakarta semakin berkurang," tuturnya.

Rencananya koridor XI ini akan dibangun sepanjang 20,5 kilometer. Lebar koridor diperkirakan seluas koridor 3,64 meter. Koridor ini terdiri dari 19 halte. Ke 19 halte tersebut adalah halte Walikota Jakarta Timur, Klinik, Teratai Putih, Stasiun Buaran, Bioskop Buaran, kantor PPP, Buaran I, Kampung Sumur, PMI, Mall Klender, SMU 12, Pom Bensin, Taman Cipinang, Migrasi, Pasar Enjo, Flyover Jatinegara, Stasiun Jatinegara, RS Mitra, dan Kampungmelayu.  Diantara 19 halte tersebut, satu merupakan halte renovasi. Sedangkan yang lainnya merupakan halte baru.

Nantinya, bus Transjakarta di koridor XI akan melayani rute dari Terminal Kampung Melayu-Terminal Pulogebang. Karena Terminal Pulogebang belum selesai dibangun, maka untuk sementara, bus Transjakarta koridor XI ini akan berputar di kolong jembatan layang Jalan Sentra Primer atau di samping sisi barat Tol JORR Jatiasih, Tanjungpriok. Nantinya, bus Transjakarta ini akan singgah di halte khusus di depan Kantor Walikota Jakarta Timur.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

The Best Mobile Banking

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement