REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bis jurusan Tangerang menaikkan tarif penumpang. Kenaikan ini bukan berdasarkan keputusan pemerintah. Para armada sengaja mengurangi jumlah kembalian ongkos penumpang.
Berdasarkan pantauan Republika, hal ini sudah terjadi sejak tiga hari yang lalu. Ongkos bis AC P-34 jurusan Blok M-Tangerang yang seharusnya Rp 5.500 hari ini masih dipatok Rp 6.000.
"Kan nyari THR (Tunjangan Hari Raya) mbak.. Nanti juga normal lagi," ujar kondektur P34 yang dinaiki Republika, Rabu (31/8).
Menurutnya, supir dan kenek bis tidak dapat THR seperti karyawan umumnya. Hal yang sama terjadi di bis non-AC P-45 jurusan Blok M-Tangerang. Ongkos bis yang hanya Rp 2.500 menjadi Rp 3.000. Modusnya, kenek memberikan kembalian uang kurang dari seharusnya.
Kondisi tersebut juga terulang di bos 104 jurusan Grogol-Tangerang. Bis non AC ini seharusnya bertarif Rp 2.500. Ketika Republika menyerahkan pecahan Rp3.000, kondektur tidak mengembalikan Rp 500 kepada Republika.
Tidak ada ricuh atau protes yang terdengar dari penumpang akibat hal ini. Penumpang tampak maklum dengan 'kebijakan baru' tersebut. Di terminal Lebak Bulus, armada bis dalam kota mengeluhkan penurunan penumpang selama musim lebaran. Minimnya jumlah penumpang membuat beberapa supir "nombok setoran" kepada pemilik kendaraan.