Jumat 02 Sep 2011 14:22 WIB

Gudang Belum Buka, Telur Masih Mahal

Rep: C27/ Red: Didi Purwadi
Telur. Ilustrasi
Foto: The Straits Times
Telur. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Harga telur ayam negeri masih Rp 16 ribu per kilo. Harga telur untuk saat ini bergantung pada stok masing-masing pedagang.

"Jika stok banyak, harganya bisa lebih murah," ujar Gabe, pedagang telur di Pasar Kramat Jati.

Pedagang menjual telur dengan harganya masing-masing karena gudang telur masih tutup. Gudang telur tutup dari Sabtu dan akan kembali buka sepuluh hari kemudian.

Pada Jumat (2/9) ini, stoknya mulai menipis sehingga Gabe terpaksa membeli dari penjual lain dengan harga lebih mahal. Karena, gudang telur ayam belum buka.

Gabe telah membuka tokonya dari kemarin. "Dua hari lebaran tutup karena ngga ada pembelinya," ujarnya.

Beberapa hari sebelum lebaran, harga telur Rp 15 ribu per kilo. Sabtu ia membeli telur di gudang dengan modal Rp 14.500 per kilo. Ketika itu, Gabe masih menjualnya dengan harga Rp 15.500 per kilo.

Sekarang, ia membeli dari penjual lain dengan harga Rp 14.800 per kilo. Ia menjualnya Rp 16 ribu. "Kalau untuk langganan, saya masih jual Rp 15.500," jelasnya.

Permintaan pembelian telur terbanyak adalah dua hari sebelum lebaran. Ketika itu ia menjual 80 kilo telur dalam sehari. "Banyak yang bikin kue," jelasnya. Hari biasa, ia menjual 30 hingga 40 kilo.

"Dibandingkan lebaran tahun lalu, tahun ini harga telur lebih stabil," ungkapnya. Tahun lalu, harga telur Rp 18 ribu per kilo.

Ia memprediksi harga telur akan turun ketika gudang telur buka. "Telur pasti sudah menumpuk. Jadi, harganya turun," sambungnya. "Harga telur di sini lebih murah dari di pasar lain."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement