Selasa 25 Oct 2011 19:00 WIB

Depok Hadapi Masalah Sanitasi

Rep: Nur Farida/ Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Kota Depok hadapi permasalahan pengolahan air limbah, pengelolaan sampah, dan perilaku hidup sehat. Hal ini terbukti dari hasil analisis data survei EHRA (Environmental Health Risk Assesment) pada Juli 2011.

Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kota Depok mengumumkan akar masalah sanitasi di Kota Depok dalam acara "Peluncuran Buku Putih Sanitasi Kota Depok," pada Selasa (25/10).

Dari hasil data EHRA, banyak permasalahan sanitasi dengan risiko tinggi dan sangat tinggi yang dihadapi oleh kelurahan-kelurahan di Kota Depok. Risiko yang dihadapi oleh kelurahan-kelurahan di Kota Depok terkait dengan pengolahan air limbah, pengelolaan sampah, dan perilaku hidup sehat masyarakat.

Permasalah yang dihadapi Kota Depok terkait pengolahan air limbah disebabkan penyedotan tangki septik yang tidak teratur yang dilakukan oleh masyarakat, "Banyak warga yang tidak melakukan penyedotan tangki septik lebih dari 10 tahun," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Depok, Khamid Wijaya.

Dalam pengolahan sampah, hasil pengumpulan data Pokja Sanitasi menemukan tiga masalah dasar, yaitu tempat pengumpulan sampah yang tidak mencukupi, waktu pengumpulan sampah yang lama, dan tidak adanya tempat pengolahan sampah. Sedangkan dari perilaku sehat, penelitian mendapati masyarakat Kota Depok jarang mencuci tangan dengan sabun pada lima waktu kritis.

Sanitasi buruk di Kota Depok menyebabkan terjadinya proses pencemaran. Berdasarkan data pelayanan dinas terkait di Kota Depok, pelayanan sanitasi bagi masyarakat tergolong biasa-biasa saja, "Dari penelitian, semua kelurahan memiliki masalah sanitasi," ujar Khamid.

Berdasarkan hasil data ini, Kota Depok fokus untuk ikut dalam Program Percepatan Sanitasi Perkotaan (PPSP). Hasil penelitian ini akan dilanjutkan dengan penyusunan Startegi Sanitasi Kota (SSK) yang akan diterapkan pada kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, sebagai kelurahan yang memiliki risiko sangat besar masalah sanitasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement