Senin 31 Oct 2011 08:24 WIB

Korsleting Kerap Sebabkan Kebakaran, Polisi Bogor Belum Periksa PLN

Rep: M Akbar Widjaya/ Red: Ismail Lazarde
Kebakaran di pemukiman padat/Ilustrasi
Foto: Antara
Kebakaran di pemukiman padat/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Sepanjang Oktober 2011, terjadi sedikitnya lima peristiwa kebakaran di Kota Bogor. Rata-rata kebakaran disebabkan arus pendek listrik. Dari jumlah tersebut, Kecamatan Tanah Sareal menempati rangking teratas dengan empat peristiwa kebakaran.

Sayangnya hingga saat ini petugas kepolisian belum juga memeriksa sistem layanan listrik PLN. “Kita tida periksa jaringan listrik PLN,” kata Kapolsek Tanah Sareal, Kompol Indratningsing kepada Republika, Ahad (31/10).

Indrat bukan tak mengerti bila kebakaran telah menimbulkan kerugian hingga ratusan juta rupiah. Namun ia berkilah kebakaran karena arus pendek listrik di wilayahnya lebih disebabkan kelalaian masyarakat.

Kepala Pemadam Kebakaran Kota Bogor Theo Patrocinio F mengimbau masyarakat agar waspada dan rajin memeriksa peralatan listrik di rumah mereka. “Korsleting listrik harusnya bisa dicegah bila masyarakat waspada,” ujarnya.

Theo mengatakan masyarakat harus memperhitungkan masa pemakaian peralatan elektronik di rumah mereka. Idealnya, sebuah peralatan elektronik hanya dipakai selama 10 tahun. Lebih dari masa itu, Theo menyarankan masyarakat memeriksa kelayakan peralatan elektronik mereka.

“Periksa kondisi kabel dan komponennya. Bila tak layak sebaiknya diganti,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement