REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sejumlah warga Depok yang sehari-hari menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL) untuk ke tempat kerja mengaku masih belum sepenuhnya memahami pola perjalanan kereta yang diterapkan manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Ani (30) warga Depok yang setiap hari menggunakan KRL dari Stasiun Depok Lama, Kamis, mengatakan pola-pola yang diterapkan oleh manajemen kereta masih banyak belum dipahami masyarakat pengguna kereta. "Bagi saya cukup menjelaskan kenapa kereta sering terlambat, gangguan sinyal dan lainnya saja sudah cukup," katanya.
Ia mengeluhkan seringnya keterlambatan jadwal kereta sehingga membuat dirinya sering terlambat sampai di kantor atau pun terlalu malam sampai di rumah.
Ia berharap manajemen kereta bisa memperbaiki peralatan pendukung kereta yang sudah berumur tua. "Peralatan seharusnya diganti dengan yang baru sehingga lebih terjamin," ujarnya.
Ia mengaku sudah mendapatkan penjelasan dari pihak stasiun tentang sistem baru yang akan diterapkan pada 5 Desember 2011. Pihak manajemen kereta juga sudah membagikan jadwal keberangkatan kereta. "Tak masalah dengan sistem yang diterapkan asal ketepatan keberangkatan yang paling utama," katanya.
Hal senada juga dikatakan oleh Yanti warga Pancoranmas Depok yang mengatakan mengurangi atau menambah keberangkatan tidak masalah yang paling penting adalah jadwal yang tepat.
"Kalaupun telat jangan lama-lama, masa bisa satu jam lebih," keluhnya.
Menurut dia pola baru keberangkatan yang diterapkan manajemen PT KAI tidak akan berpengaruh banyak terhadap layanan jika masih banyak yang telat. "Percuma banyak jadwal keberangkatan tapi banyak yang telat perjalanan kereta," ujarnya.
Ia berharap manajemen PT KAI bisa memperbaiki sinyal yang sering rusak dengan cepat dan juga memperbaharui kereta yang sering mogok di tengah jalan. "Hal-hal inilah yang perlu diperhatikan," katanya.
Sementara itu, Kepala Stasiun Depok Lama, Dwi Purwanto menjelaskan sosialisasi pola operasi jalur lingkar (loopline) kereta yang baru mulai dilakukannya Kamis (24/11).
"Sosialisasinya berupa pemberitahuan jalur melingkar (loopline) dalam bentuk poster, spanduk atau banner," ujarnya.
Enam rute KRL yang akan di jalankan lanjut Dwi meliputi KRL lintas Bogor (dua rute). Rute pertama akan melintasi stasiun Bogor-Manggarai-Tanah Abang-Duri-Jakarta Kota-Jatinegara. Sedangkan rute kedua melintasi Bogor- Manggarai - Jakarta Kota.
Sedangkan sisa rute lainnya, yaitu, rute tiga melintasi stasiun Parung-Panjang-Serpong-Tanah Abang. Rute empat melewati Tangerang-Duri. Rute lima melintasi Bekasi-Jatinegara-Manggarai-Jakarta Kota dan rute enam melintasi Tanjung Priok-Jakarta Kota. "Ini bertujuan untuk mengurangi terjadinya persilangan, seperti yang sering terjadi di Stasiun Manggarai," jelasnya.
Dikatakannya pola operasi ini mulai diuji coba tanggal 1-4 Desember 2011. Untuk perubahan ini akan ada lima stasiun transit antar perjalanan. Stasiun transit tersebut yakni Stasiun Manggarai, Jatinegara, Tanah Abang, Duri, dan Kampung Bandan. "Para penumpang KRL bisa berganti kereta untuk menuju tempat tujuannya," jelasnya.