REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pada malam tahun baru mendatang, bus TransJakarta hanya beroperasi hingga pukul 18.00 WIB. Keputusan itu diambil Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satu alasannya adalah kemacetan yang pasti terjadi di seluruh wilayah DKI.
"Berdasarkan pertimbangan banyak hal, akhirnya kami memutuskan agar bus TransJakarta saat malam tahun baru hanya beroperasi hingga pukul 18.00 WIB," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, Rabu (28/12).
Berhentinya operasional bus TransJakarta sifatnya hanya sementara dan hanya menjelang malam pergantian tahun. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya pada setiap malam tahun baru, seluruh sudut jalan di ibukota mengalami kemacetan yang sangat parah.
"Jalanan dipenuhi orang-orang yang mau tahun baruan di Jakarta. Kalau dipaksakan akan bahaya," kata Udar. Lalu lintas yang padat juga akan membuat kendaraan sulit bergerak.
Kondisi macet parah dapat membahayakan bus TransJakarta. "Misalnya, jika ada orang yang tidak suka dengan bus, mereka akan melakukan hal-hal negatif," imbuh Pristono. Hal negatif itu seperti melakukan perusakan dan mencoret-coret busway.
Faktor lainnya, jika busway dioperasikan akan menambah kemacetan lalu lintas. Bus TransJakarta memiliki jalur atau koridor tersendiri. Karena tidak beroperasi, jalur tersebut dapat dimanfaatkan pengendara lainnya.
Atas kebijakan itu, pihaknya memohon maaf pada seluruh warga Ibukota, khususnya bagi pengguna bus Transjakarta. Layanan yang akan diberikan tidak berlangsung maksimal karena bus tak beroperasi hingga pukul 22.00 WIB. Keesokan harinya, bus akan beroperasi dan melayani masyarakat seperti hari biasa.