REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kian populernya nama Walikota Solo, Joko Widodo membuat PDI Perjuangan memasukannya ke dalam daftar calon gubernur DKI Jakarta.
"Jokowi (Joko Widodo-red) menjadi salah satu nama untuk DKI. Tapi kita lihat dulu elektabilitas dan popularitas Jokowi di Jakarta. Karena di sini berbeda dengan Jawa Tengah," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik, Puan Maharani di acara peringatan HUT ke-39 PDI Perjuangan, di Jakarta, Selasa (10/1).
Sejak awal tahun, tambahnya, PDI Perjuangan tengah melakukan survei internal. Ada 10 nama yang muncul dalam survey tersebut, termasuk Jokowi yang juga merupakan kader partai berlambang kepala banteng tersebut.
Diperkirakan, akhir bulan ini atau awal bulan depan survey tersebut sudah dapat menghasilkan nama yang kemudian menjadi keputusan partai. "Kita tidak mau memberikan ruang kepada kader yang punya potensi tapi kurang pas tempatnya," imbuhnya.
Selain kader partai, menurut Puan, PDI Perjuangan tetap membuka untuk calon dari luar partai. Hanya saja, nama ini tidak akan segera dimunculkan. Ini mengingat, partai lain pun belum menyebut nama dari kalangan eksternal.
"Komunikasi dan lobi politik secara tertutup tetap kita lakukan. Meskipun hingga sampai saat ini belum ada satu partai politik yang cukup kursinya yang menyebut nama untuk maju dalam pilkada DKI yang akan datang," ungkap anggota Komisi I DPR RI tersebut.
Popularitas Jokowi semakin meningkat seiring dengan kebijakannya yang mendapat dukungan dari masyarakat. Terakhir, nama Jokowi melonjak setelah ia mendukung program Kiat Esemka dan menjadikan mobil buatan SMK 2 Surakarta itu sebagai kendaraan dinas.