REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kematian 27 ayam di Kampung Kayumanis, Kelurahan Cibadak, Tanah Sareal, Kota Bogor, membuat warga sekitar resah. Apalagi, penyebab kematian tersebut telah dinyatakan akibat virus H5N1 atau flu burung.
Seorang warga, Wartini (43 tahun), mengaku khawatir virus tersebut akan menular ke lingkungan sekitar. Terlebih, ia juga memelihara sejumlah ayam ternak di rumahnya. "Ya saya takut ayam saya juga tertular. Takut lagi kalau nanti orang-orang ikut tertular juga," kata dia, Ahad (29/1).
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian (Distan) Kota Bogor, Arif Mukti, mengatakan meski telah dinyatakan posistif H5N1, pihaknya baru menguji satu sampel. Untuk memastikan sejauh mana ancaman flu burung tersebut, pihaknya memerlukan pengujian pada sampel-sampel lain. "Kita akan lihat sample yang lain karena ayam yang mati jumlahnya sekitar 27 ekor," kata Arif.
Pada musim dan cuaca seperti sekarang ini, ayam memang rentan terhadap berbagai penyakit seperti tetelo. Angka kematian yang meningkat dipandangnya wajar terjadi. "Musim yang ada sekarang memang membuat unggas rentan mati. Namun, tidak melulu karena flu burung. Sebab, matinya unggas bisa jadi karena tetelo," ujarnya.