REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Jika Aksi Demo dipadati bis kopaja, kali ini jejeran puluhan mobil mewah memadati jalan depan gedung Balai Kota DKI. Perhimpunan Pedagang Thamrin City menyampaikan kekecewaan terhadap developer kepada Pemda DKI.
Menurut Sekretaris Perhimpunan Pedagang Thamrin City, Nurkia, pihaknya melakukan demo karena merasa dirugikan pengembang. Beberapa fasilitas seperti tempat parkir, tidak sesuai dengan ketentuan awal.
Selain itu massa mendesak agar Gubernur DKI Fauzi Bowo, tidak mengesahkan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun (PPRS) yang dibentuk pengembang.
"Pembuatan perhimpunan ini dilakukan secara sepihak," ujar Nurkia, Rabu (8/2). Menurut Nurkia, belum lama mereka berada di depan gedung Balai Kota, perwakilan dari mereka akhirnya dapat menemui Kepala Dinas Perumahan DKI, Novizal.
"Setelah adanya pertemuan, pihak Pemprov DKI berencana meninjau dan berjanji tidak akan mengesahkan PPRS versi developer," kata Nurkia menambahkan.
Dalam aksi ini ruas jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, yang berada tepat di depan kantor Gubernur DKI menjadi macet. Jika biasanya jalan yang luas itu dapat digunakan tiga lajur, maka hari ini, jalan tersebut hanya dapat digunakan dua lajur.