REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI – Jumlah kerugian materi akibat kemacetan lalu lintas di jalur Sukabumi-Bogor cukup besar. Setiap harinya jumlah kerugian materi diperkirakan mencapai sekitar Rp 675 juta.
Bila diakumulasikan selama satu tahun maka jumlahnya lebih besar, mencapai Rp 246 miliar. "Kemacetan di jalur utama Sukabumi-Bogor sudah parah," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Dishub Kabupaten Sukabumi, Akhmad Riyadi, Ahad (21/8).
Menurut Riyadi, setiap harinya kerugian bahan bakar akibat kemacetan bisa mencapai Rp 675 juta. Perhitungan itu didasarkan pada fakta waktu tempuh Sukabumi menuju Bogor yang seharusnya satu jam, namun saat ini memakan waktu hingga empat jam. Sehingga ada sebanyak tiga jam waktu yang terbuang dan memakan bahan bakar sekitar lima liter. Jarak tempuh antara Sukabumi-Bogor sepanjang 49 km.
Permasalahan tersebut, kata Riyadi, salah satunya disebabkan tidak seimbangnya antara volume kendaraan dengan kapasitas jalan yang dilalui. Data Dishub Kabupaten Sukabumi menyebutkan tingkat kemacetan lalu lintas harian rata-rata (LHR) mencapai 20 ribu sampai 40 ribu satuan mobil penumpang (SMP).
Oleh karenanya, ke depan Dishub berupaya menekan tingkat kemacetan lalu lintas. Di antaranya meminta adanya pelebaran jalan untuk memperluas daya tampung jalan.