REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH – Musibah longsor dan banjir melanda beberapa tempat di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kamis (1/12), longsor terjadi di Kampung Sukarame Desa Langensari.
Salah seorang warga, Ilyas (60), mengatakan longsor terjadi sebanyak dua kali. "Longsor pertama terjadi pada pukul 05.00 Subuh dan tidak begitu besar," tutur Iyas, Kamis (1/12).
Dua jam berikutnya, kata dia, longsor yang lebih besar pun datang di lokasi yang sama. Walau tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, akses transportasi di Jalan Ciputri di kampung itu sempat terputus karena longsoran tanah menutupi bahu dan badan jalan. Jalan Ciputri merupakan salah satu jalur alternatif Subang-Dago.
Hingga siang tadi, belasan warga masih sibuk bekerja untuk menormalkan jalan. Mereka menggunakan alat-alat seadanya berupa sekop dan cangkul. Warga lainnya, Suratmin (69), menuturkan kampung itu memang termasuk daerah rawan longsor. "Di sini mah, longsor udah sering," terang dia.
Sehari sebelumnya, Rabu (30/11), longsor juga terjadi di Desa Cikole. Longsor ini menewaskan Lina (23), warga RT 01 RW 15 Kampung Lapanggirang. Kejadian naas tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Waktu itu Lina dan suaminya, Adang (25), sedang menggarap ladang sayur di sebuah lembah yang berada tidak jauh dari rumah mereka.
Karena hujan deras, mereka memutuskan untuk pulang. "Ketika mereka menaiki lereng tebing menuju rumah, tiba-tiba tanah di atas tebing itu longsor dan menyeret Lina hingga ke lembah," terang orang tua Dadang, Endit (55).
Adang sempat berusaha menyelamatkan Lina dengan memegang tangan istrinya tersebut. "Namun sayang, karena arus longsor lebih kuat, pegangan tangan mereka terlepas." sambung Endit.
Lina yang tertimbun longsoran baru berhasil dievakuasi warga sekitar pukul 16.00 WIB. Warga mendapati ibu satu anak itu dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Pukul 11 siang (1/12) kemarin, Lina akhirnya dikuburkan.