REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Selain Dede Yusuf, calon gubernur (Cagub) Dada Rosada, mengembalikan formulir pendaftaran pada Rabu (14/3). Dada datang ke Kantor DPD Partai Demokrat sekitar pukul 16.00 WIB dengan didampingi beberapa Ormas yang ada di Kota Bandung dan Ketua DPRD Kota Bandung Erwan Setiawan.
Menurut Dada, sudah ada 13 Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrat yang memberikan dukungan pada pencalonan dirinya sebagai Cagub. Di antaranya, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Cimahi dan Sumedang. "Kalau ditanya seberapa yakin? Saya yakin, karena menyerahkan ke Allah SWT. Karena, hidup kan diatur Allah," kata Dada.
Menanggapi tingginya tingkat persaingan memperebutkan kursi Cagub, Dada mengatakan, dirinya berterima kasih kalau banyak yang mau memimpin Jabar. Walaupun selama ini Ia cukup lama memimpin Kota Bandung, kata Dada, Ia yakin bisa memimpin Jabar ke depan.
Karena, calon lain pun kebanyakan berkiprah di daerah masing-masing. "Persyaratan keanggoataan tak masalah. Kalau ada yang tak lengkap, pasti saya ditolak," imbuh Dada.
Menurut Ketua Tim Penjaringan Cagub dan Wagub Partai Demokrat, Didin Supriadin, ada dua calon yang tak mengembalikan formulir. Yakni, Iwa Gartiwa dan Yusyus Yuswandana. Yusyus, kata dia, beralasan ingin konsentrasi sebagai DPR RI. Sementara Iwa, tak memberikan alasan.
Calon yang mengembalikan formulir, menurut Didin, untuk Calon gubernur (Cagub) ada enam orang. Sementara, Calon wakil gubernur (Cawagub) ada dua orang. Yakni, sambung Didin, Cagub Dada Rosada, Dede Yusuf, Iwan Sulanjana, Nana Rukmana, Daday Hudaya, dan Tedy Suratmadji. Sementara Cawagub, Irwan Koesdrajat dan Sali Iskandar.
Proses selanjutnya, menurut Didin, pada 17 Maret mendatang, di Hotel Hyatt, semua calon harus hadir untuk membuat kesepakatan sosialisasi. Selanjutnya, pada 21 Maret 2012 semua calon harus sosialisasi di hadapan kader, ranting, DPC termasuk Anggota DPR RI Demokrat asal Jabar untuk mengungkapkan visi dan misi. "Yang hadir di sosialisasi nanti sekitar 600 orang," imbuh Didin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika