Jumat 13 Jan 2012 17:25 WIB

Front Umat Islam Tuntut Pembubaran Ahmadiyah

Demonstrasi pembubaran Ahmadiyah (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Demonstrasi pembubaran Ahmadiyah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Front Umat Islam (FUI) yang terdiri dari berbagai organisasi massa mengerahkan ratusan orang dan menggelar aksi di komplek SMK Piri I Yogyakarta, menuntut pembubaran Ahmadiyah yang sedang melakukan pengajian di komplek tersebut.

Massa datang dengan mengendarai sepeda motor sekitar pukul 15.00 WIB dan berkumpul di depan Stadion Mandala Krida, Jumat (13/1). Namun sebelum menggelar aksi, mereka melakukan shalat Ashar berjamaah.

"Pemerintah pusat telah menyatakan bahwa ajaran Ahmadiyah adalah sesat dan dilarang untuk melakukan aktivitas apa pun. Sehingga kami menuntut pembubaran organisasi ini," kata salah satu orator dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Abu Chaidar.

Juru Bicara Gerakan Ahmadiyah Indonesia (GAI), Mulyono, mengatakan kegiatan di komplek sekolah PIRI tersebut adalah pengajian rutin tahunan yang diikuti anggota dari DIY dan Jawa Tengah.

"Ada sekitar 585 anggota GAI dari DIY dan beberapa kota lain di Jawa Tengah yang mengikuti kegiatan ini yang diikuti guru, karyawan sekolah milik GAI dan anggota GAI sendiri," katanya. Rencananya, kegiatan tersebut dilakukan selama dua hari, yaitu pada Jumat hingga Sabtu (14/1).

Sementara itu, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, mengatakan telah berbicara dengan panitia pengajian dan menyampaikan bahwa kondisi Yogyakarta saat ini kurang kondusif untuk menyelenggarakan dan meneruskan pengajian. "Hal ini bisa dipahami oleh peserta pengajian dan panitia. Mereka sepakat untuk menghentikan pengajian pada sore hari ini juga," kata Suyuti.

Ia pun mengimbau kepada seluruh peserta aksi untuk segera kembali ke rumah masing-masing karena kegiatan di SMK PIRI sudah selesai. "Marilah bersama-sama kita jaga Kota Yogyakarta agar tetap kondusif, aman, tenteram, damai untuk seluruh warga masyarakat," katanya.

Kepala Kepolisian Resor Kota Yogyakarta, Kombes Pol Mustakim, menegaskan pihaknya menjamin kegiatan di kompleks sekolah tersebut sudah akan selesai pada malam hari. Setelah mendapat jaminan dari Muspida Kota Yogyakarta, massa kemudian membubarkan diri dengan tertib.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement