REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Syari'ah IAIN Walisongo Semarang menolak rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Demonstran mendesak seluruh kalangan DPRD Jawa Tengah menolak rencana kenaikan BBM pada 1 April mendatang
"Sudah tahu rakyatnya miskin, masih saja menaikkan harga BBM," ujar koordinator aksi, Nur Kholis, saat ditemui di sela-sela aksi di depan Gedung DPRD Jateng, Jalan Pemuda, Semarang, Kamis (15/3). ''BLT (Bantuan Langsung Tunai, red) diberikan hanya agar rakyat senang sementara waktu saja.''
Nur menilai kenaikan harga BBM usulan pemerintah merupakan tindakan yang melanggar UU. Usulan tersebut bertentangan dengan Pasal 7 ayat 6 UU APBN No.22 Tahun 2011 tentang APBN 2012. Isinya berbunyi bahwa harga jual eceran BBM bersubsidi tidak mengalami kenaikan.
Dia juga menyebut BLT hanyalah cara pemerintah dalam meredam aksi protes rakyat. Selain itu, demonstran menuntut pemerintah memberantas habis korupsi di negeri ini. "Banyaknya koruptor lah yang membuat beban APBN semakin berat," tandasnya.