Kamis 31 Mar 2011 09:32 WIB

Ratusan Warga Masih Mengungsi

Rep: M As'adi/ Red: Stevy Maradona
Lahar dingin Merapi lumpuhkan jalur Magelang-Yogyakarta
Foto: INTERNASIONAL BUSINESS TIMES
Lahar dingin Merapi lumpuhkan jalur Magelang-Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG – Akibat luapan banjir material vulkanis yang terjadi Rabu Malam, ratusan warga hingga Kamis (31/3) pagi masih berada di sejumlah pengungsian. Dusun Sudimoro, Desa Adikarto, Muntilan, Kabupaten Magelang, merupakan wilayah terparah terkena rendaman.

Menurut Sekretaris Desa setempat Jazuli, ada ratusan rumah warga terendam banjir. Untuk menghindari korban jiwa, sedikitnta 798 jiwa penghuni dusun Sudimoro diungsikan. Mereka ditampung di dua titik pengungsian, yaitu Muntilan dan Mungkid.

Kata Jazuli, sebanyak 56 KK atau 129 jiwa ditempatkan di mushala dan rumah penduduk. Sedangkan 569 jiwa atau 159 KK menempati shelter box, sekolah  dan balai desa.

Hingga Kamis (31/3) pagi, rumah warga di desa tersebut masih terendam pasir dan lumpur antara satu hingga satu setegah  meter.’’Warga belum berani pulang, kawatir terjadi banjir susulan, apalagi cuaca masih mendung dan sebagian hujan,’’ katanya.

Banjir lahar dingin yang terjadi Rabu petang hingga malam itu, selain merobohkan jembatan Pabelan, juga merendam rumah-rumah penduduk di sejumlah dusun. Diantaranya Dusun Gunung Lemah, Desa Gondowangi, Dusun Bojong Kajor, Desa Mungkid di Kecamatan Mungkid dan Dusun Pasekan, Desa Sawangan, Kecamatan Sawangan.

Akibat ambrolnya jembatan Pabelan, jalur tersebut terputus total semalam. Sementara, satu jembatan baru yang berdampingan dengan jembatan yang ambrol tersebut sudah dibuka. Namun hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat berukuran kecil. Pihak kepolisian memberlakukan sistem buka tutup. Untuk kendaraan berat dialihkan melalui Magelang- Purworejo- Yogyakarta.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement