REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Bayi kembar siam dempet panggul asal Jombang, Jawa Timur, Rochman-Rochim, sudah siap keluar dari ruang "Intensive Care Unit" (ICU) ke ruang transisi di unit luka bakar Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSU dr Soetomo Surabaya.
Ketua Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu (PPKKST) RSU dr Soetomo dr Agus Harianto SpA(K), Rabu, mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan ruangan untuk balita berusia 19 bulan ini. "Ruangan yang akan dipakai sudah dibersihkan dan ditata sehingga kedua bayi bisa tidur nyaman," ujarnya.
Rochman-Rochim juga sudah tidur di kamar yang sama. "Kedua bayi itu sering menangis karena terbiasa berdua dan bersama orang tuanya," katanya. Kondisi putra keempat dan kelima pasangan Anis Mulya-Supinah tersebut juga semakin membaik. Hal inilah yang membuat tim dokter semakin yakin untuk memindahkannya ke ruang transisi.
"Selang drain untuk menyalurkan cairan sisa operasi dan monitor pemantau alat vital akan dilepas. Orang tuanya juga akan diajari cara merawat kedua bayi dengan tetap di bawah pengawasan perawat dan dokter," ungkap Agus.
Saat ini, kedua bayi masih memakai alat monitor untuk memantau fungsi jantung, pernapasan, paru-paru, dan saturasi oksigennya. Selama di ruang transisi nanti, tim dokter akan fokus menangani luka bekas operasi pada bagian pantat. Perawatan di ruangan ini akan dilakukan hingga 10 hari pasca-operasi pemisahan.
Sementara itu, akibat operasi pemisahan pada 9 April 2011, ada beberapa bagian tubuh kedua bayi yang sensitif dan butuh perawatan ekstra. "Pemotongan tulang ekor dan tulang duduk tidak bisa tepat di tengah. Hasilnya, masih ada tulang yang sedikit menonjol, meski sudah tertutup kulit di tubuh Rochman, sedangkan Rochim tidak ada masalah," kata salah satu anggota tim bedah plastik, Prof Dr David Sontani Perdanakusuma dr SpBP(K).
Dia menjelaskan, tulang pada bagian itu tidak bisa terpotong rata sebab terdapat sekumpulan sistem syaraf yang merupakan struktur penting dan berkaitan langsung dengan sistem syaraf pusat di otak.
"Orang tua juga perlu mengetahui kondisi ini. Mereka diharapkan bisa ikut menjaga posisi tidur Rochman agar tak menekan bagian tulang yang menonjol. Caranya dengan tidur bergantian posisi ke kanan dan kiri," tutur David.