Kamis 21 Apr 2011 15:37 WIB

Wah...Hama Ulat Bulu di Lombok Hasilkan Sutera Emas

Daun habis akibat serangan hama ulat bulu
Foto: .
Daun habis akibat serangan hama ulat bulu

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM - Peneliti dari Universitas Mataram menduga ulat bulu yang ditemukan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat kemungkinan jenis ulat yang menghasilkan sutera emas. Saat ini, penelitian masih terus dilakukan  terhadap organisme yang dianggap sebagai pengganggu tanaman tersebut.

 Ulat bulu jenis  Cricula Trifenestrata menyerang pohon jambu mete, di Kabupaten Lombok Utara. Ulat jenis ini termasuk langka, dan menghasilkan serat sutera warga emas. "Kami masih terus menelitinya,"  kata Dekan Fakultas Pertanian Universitas Mataram (Unram) Prof. Sarjan, di Mataram, Kamis.

Informasi tentang ulat yang berpotensi menghasilkan sutera emas itu, kata dia, diperoleh dari tim yang melakukan identifikasi terhadap munculnya ulat bulu di wilayah perkebunan jambu mete yang ada di Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Beberapa anggota tim dari Unram saat ini masih melakukan identifikasi terkait kebenaran ulat bulu yang bisa menghasilkan benang sutera dengan warna emas sebagai bahan baku utama industri tekstil.

Ulat bulu itu kini dipelihara di Fakultas Pertanian Unram sampai menjadi kupu-kupu dewasa, sehingga hasilnya bisa disimpulkan dalam satu atau dua minggu ke depan.

Menurut Sarjan, apabila jenis ulat itu berpotensi menghasilkan sutera maka akan memberi nilai ekonomi cukup besar bagi masyarakat di Kabupaten Lombok Utara. Nantinya, ulat-ulat itu akan diternakkan. "Jenis ulat bulu yang ada di Lombok Utara berbeda dengan jenis yang ditemukan di sejumlah provinsi di Indonesia, seperti Bali dan Pulau Jawa," katanya.

Menurutnya, sutera emas nilai jualnya jauh lebih tinggi dari sutera biasa. Itu sebabnya, ia mengimbau agar  masyarakat tidak cepat panik dengan serangan ulat bulu itu dan menunggu hasil identifikasi dari para peneliti Unram.

Seperti diketahui, hama ulat bulu menyerang sejumlah tanaman jambu mete di Kecamatan Bayan dan Kayangan. Menurut Kepala Bidang Perkebunan Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Kehutanan, Lombok Utara, Munhayadi, serangan ulat bulu dengan ciri kepala berwarna kuning bulu berwarna keamasan itu dinilai tak membahayakan tanaman jambu mete karena sudah menjadi kepompong.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement