REPUBLIKA.CO.ID,CIAMIS – Sedikitnya 119 warga Dusun Bantar, Desa Sukaraja, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, keracunan hidangan haji hajatan yang dibagikan salah seorang warga setempat yang tengah merayakan tujuh bulanan. Korban keracunan makanan tersebut mulai berjatuhan pada Ahad (24/4) sore dan jumlahnya terus bertambah hingga Ahad malam. Bahkan puluhan korban harus dirujuk ke RSUD Ciamis dan RSUD Kota Tasikmalaya.
Peristiwa keracunan ini berawal dari acara selamatan tujuh bulanan Ny Hj Uum, salah seorang warga Dusun Bantar. Acara tradisi tersebut berlangsung pada Sabtu (23/4) malam. Paket makanan yang dikemas dalam kemasan gabus (styrofoam) berwarna putih itu berisi nasi, mi goreng, tahu, dan beberapa jenis makanan lainnya.
Paket makanan tersebut dibagikan ke rumah-rumah warga di kampung tersebut. ‘’Saat makan nasi tersebut tak ada yang ganjil. Makanan juga tak basi,’’ kata Atikah (35 tahun), salah seorang korban kepada para wartawan di Puskesmas Sindangkasih.
Keesokan harinya, kata Atikah, ia mulai merasa pusing dan mual-mual. Selain itu, imbuh dia, perutnya sakit dan terus buang air besar. Karena dianggap sakit biasa, ia pun membeli obat di warung terdekat. Setelah minum obat bukannya sembuh malah sakitnya menjadi-jadi. Tak hanya dia, kedua anaknya yang ikut menyantap makanan hajatan itu juga mengalami hal serupa. ‘’Ternyata para tetangga pun mengalami hal yang sama,’’ujar dia.
Para korban keracunan makanan ini pun jumlahnya terus bertambah. Untuk merawat para korban, aparat desa setempat menampung warga yang keracunan di masjid setempat. Masjid dua lantai di kampong tersebut dipenuhi para korban. Tim medis dari Dinas Kesehatan Ciamis pun dikerahkan ke lokasi kejadian. Selain dirawat di masjid, korban lainnya dirawat di Puskesmas Sindangkasih. Puluhan korban yang kondisinya parah dilarikan ke RSUD Ciamis dan RSUD Tasikmalaya.
‘’Kami belum bisa menyimpulkan penyebab keracunan tersebut. Harus menunggu hasil pemeriksaan medis,’’ tutur Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, dr Dendy Rahayu Sukarjo, yang turun langsung ke lapangan.