Selasa 31 May 2011 08:06 WIB

Tambang Emas Dirusak Warga, Polda Sumut Kerahkan Brimob

Rep: Nian Poloan/ Red: cr01
Sebagian bangunan milik PT SMM yang dirusak warga.
Foto: http://eksposnews.com
Sebagian bangunan milik PT SMM yang dirusak warga.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -  Polda Sumatera Utara (Sumut) mengerahkan satuan Brimob untuk mengamankan kawasan penambangan emas kamp PT Sorik Mas Mining (SMM) di Kabupaten Mandailing Natal, sekitar 450 km dari Medan. Ini menyusul peristiwa penembakan terhadap warga oleh aparat polisi, ketika berlangsung aksi untuk rasa yang berakhir dengan penyerangan terhadap kamp PT SMM.

Kabid Humas Polda Sumut, AKBP Heru Prakoso, mengatakan situasi keamanan sudah terkendali. Kapolda Sumut Inspektur Jenderal Polisi Wisjnu Amat Sastro bersama dengan sejumlah perwira lainnya, juga sudah berada di lapangan, Senin (30/5). “Kapolda sudah di Mandailing Natal,” kata Heru, seraya menegaskan bahwa Polda Sumut menaruh perhatian serius terhadap kasus ini.

Selain untuk mengetahui perkembangan terkini, kedatangan Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro itu juga untuk memberikan bimbingan dalam penanganan masalah yang dianggap sensitif ini. “Sebagai penanggung jawab keamanan, beliau ingin tahu peristiwa sebenarnya dan langkah-langkah yang akan dilakukan,” lanjut Heru.

Ketika dipertanyakan tentang tersangka dalam penyerangan itu, Heru Prakoso menyebutkan pihaknya belum sampai ke arah itu. “Kami ingin menenangkan situasi terlebih dulu. Namun tidak tertutup adanya langkah hukum. Kalau ada penyerangan dan pembakaran, tentu ada tindak pidana,” katanya.

Polda Sumut juga membantah kalau polisi bertindak represif. Penembakan peringatan, kata Heru, terpaksa dilakukan karena massa sudah mulai bertindak anarkis. Dari beberapa kali penembakan itu, ada peluru yang mental dan mengenai salah seorang warga. Pihaknya berjanji akan menangani korban dengan semestinya, sambil menenangkan massa agar tidak bertindak anarkis.

Sebelumnya, ratusan warga Desa Huta Godang Muda, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menyerang kamp milik PT SMM di Dolok Sihayo pada Ahad (29/5), sekitar pukul 11.00 WIB. Ini dilakukan menyusul terjadinya penembakan terhadap seorang warga dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan di kantor PT SMM. Dalam penyerangan itu, warga membakar hampir keseluruhan aset perusahaan. Untung kamp dalam keadaan kosong.

PT SMM sudah lama tidak disukai masyarakat. Pasalnya, selain dianggap akan mengancam lingkungan di sana, juga dinilai tidak ada manfaatnya bagi penduduk. Seluruh pekerja disebutkan didatangkan dari luar, sehingga masyarakat setempat tidak merasakan manfaat keberadaan perusahaan penambangan emas patungan swasta Australia dan Indonesia itu. “Wajar kalau masyarakat marah,” kata Brilian Muchtar, seorang anggota DPRD Sumut..

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement