REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Selama lebaran, sikap hati-hati tak hanya harus dilakukan para pengendara kendaraan bermotor yang hendak melintas di pintu perlintasan. Tapi juga bagi warga yang tinggal dan beraktivitas di sekitar jalur KA. Manajer PT KAI Daop V Purwokerto, Surono, menyebutkan, selama musim mudik dan balik lebaran, KA akan melintas setiap 16 menit sekali.
''Karena itu, kami berharap sikap hati-hati tak hanya perlu dilakukan pada pengendara kendaraan bermotor saja. Tapi juga warga yang tinggal di sekitar jalur KA. Mereka juga harus waspada jika hendak menyeberangi rel,'' kata Surono, Kamis (28/7).
Dia menyebutkan, selama musim mudik dan balik lebaran tahun ini, jumlah rangkaian KA yang akan melintas mencapai 87 rangkaian per hari. Kereta tersebut merupakan rangkaian KA yang melintas dari arah Kutoarjo ke arah Jakarta/Bandung, atau yang melaju dari arah sebaliknya.
Berdasarkan jumlah KA yang melintas tersebut, maka setiap satu jam akan ada sekitar 3-4 KA yang melintas. ''Kalau dirata-rata, setiap 16 menit akan ada satu rangkaian KA yang melintas,'' katanya.
Terkait dengan tingginya frekuensi KA yang melintas tersebut, Surono mengaku, potensi kemacetan di jalan-jalan raya utama yang terdapat pintu perlintasan KA, memang menjadi lebih tinggi. Misalnya, pintu-pintu perlintasan yang ada di jalur selatan wilayah PT KAI Daop V Purwokerto.
Dia menyebutkan, di wilayah jalur selatan sejak wilayah Kabupaten Purworejo hingga Stasiun Purwokerto, saat ini terdapat lima pintu perlintasan. Yakni, di Desa Randegan Kabupaten Banyumas, Sumpiuh Kabupaten Banyumas, Karanganyar Kabupaten Kebumen, Sruweng Kabupaten Kebumen, dan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
Berdasarkan pengalaman selama ini, dari kelima pintu perlintasan tersebut, yang sering menimbulkan antrean panjang kendaraan akibat penutupan pintu perlintasan, adalah di perlintasan Sumpiuh Kabupaten Banyumas. Hal ini umumnya terjadi karena sikap pengendara bermotor yang tidak sabar dan saling serobot, sehingga ketika pintu perlintasan dibuka arus kendaraan tidak bisa langsung melaju.
Surono menyebutkan, untuk mengatasi kemacetan di perlintasan tersebut, pemerintah sebenarnya telah merencanakan pembuatan jalan lingkar untuk menghindari perlintasan sebidang tersebut. Namun sampai sekarang, pembangunan jalan lingkar tersebut belum terealisasi. ''Kabarnya, saat ini masih dalam proses pembebasan tanah,'' kata Surono.
Terkait mengenai perlintasan jalur KA yang tidak berpintu, dia menyebutkan, PT KAI Daop V Purwokerto akan mengerahkan 96 petugas yang akan menjaga pintu perlintasan KA tak berpintu. Dengan jumlah petugas sebanyak itu, maka tidak bisa seluruh perlintasan tak berpintu akan dijaga petugas.
''Dari 399 perlintasan yang jalur KA di wilayah PT KAI Daop V Purwokerto, hanya 93 perlintasan yang sudah dipasang palang pintu. Dengan demikian, masih ada 306 perlintasan yang belum berpintu. Karena itu, kami berharap warga dan pengendara kendaraan bermotor yang hendak melalui perlintasan tak berpintu tersebut, agar lebih berhati-hati,'' katanya.