Senin 01 Aug 2011 16:32 WIB

WN Australia di Bali Kena Tipu, Ngadu ke DPRD

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Niat hati mendulang dolar lewat investasi properti di Bali, malahan ditipu. Jadilah Larayne Birthisel (54) warga negara Australia, mengadu ke DPRD Bali, di Denpasar, Senin (1/8).

Perempuan turis itu saat mengadu ke gedung dewan didampingi kuasa hukumnya, I Nyoman Nadayana, yang diterima Komisi I DPRD Bali. Rupanya, badan legislatif Indonesia cukup penting bagi warga negara mancanegara, di antaranya Birthisel itu.

Mengaku ditipu Glen Michael Robert, di depan Komisi I DPRD Bali, Nadayana menjelaskan, awalnya kliennya melihat website dengan nama www.imigrationindonesia.com. Dalam website tersebut, kliennya menemukan iklan untuk investasi penyewaan vila di Bali.

"Nilai investasinya US 115 ribu dolar Australia untuk tiga villa. Ketiganya bernama Villa Sari di Batusari, Sanur, Villa Jasmine dan Villa Brawa pada bulan Desember 2010, Larayne memulai investasinya," kata Nadayana menjelaskan.

Tetapi belakangan diketahui investasi yang dijanjikan Robert, yang juga warga Australia, penipuan belaka. Sadar telah tertipu, Larayne akhirnya melaporkan perisitwa itu ke Polda Bali.

"Pada 20 September 2010 kasus ini kita laporkan. Tetapi sampai hari ini belum ada perkembangan signifikan, bahkan Robert hingga kini tidak ditahan," katanya.

Sementara Ketua Komisi I DPRD Bali, Made Arjaya, mengaku segera akan menelusuri persoalan ini lebih jauh. Karena tidak menutup kemungkinan aksi penipuan Glen dengan kedok investasi di Bali juga memakan korban lain.

Arjaya mengatakan, pihaknya segera akan membentuk panitia khusus (Pansus) untuk menelusuri hal itu lebih jauh. Utamanya dugaan keterlibatan oknum terkait atas rekayasa kasus yang menimpa Larayne.

"Kita akan segera bentuk pansus. Kami akan bongkar skandal ini semua. Secepatnya kita akan bergerak melakukan pengumpulan data," kata Arjaya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement