REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI - Aksi tindak kejahatan perampokan yang menggunakan senjata api (Senpi) maupun senjata tajam (sajam) beberapa belakangan ini semakin marak terjadi menjelang lebaran tahun ini di Jambi.
Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah di Jambi Ahad (21/8), menghimbau, kepada seluruh lapisan masyarakat di Jambi agar selalu waspada dan jangan sampai memancing terjadinya aksi kejahatan tersebut.
Dalam dua hari terakhir saja sudah ada dua kasus serupa terjadi di tempat berbeda dalam wilayah hukum Polda Jambi.
Pertama pada Jumat lalu (19/8) sekitar pukul 09.00 WIB, menimpa Rudi, salah satu toke karet di Jambi. Peristiwa tersebut terjadi sekitar 200 meter dari PT Suka Damai Jambi, gudang karet milik korban di lorong Lelang RT 20 Kelurahan Payoselincah, Kecamatan Jambitimur.
Akibat peristiwa ini korban menderita kerugian uang tunai Rp 50 juta yang baru diambil dari Bank Mandiri dan ketika korban pulang dari Bank Mandiri Pasar Jambi. Tidak jauh dari gudang miliknya motor yang dikemudikan korban dicegat empat perampok menggunakan senjata api dengan mengendarai sepeda motor.
Korban tak bisa berbuat banyak, apa lagi untuk melawan karena pelaku lebih dahulu mengeluarkan dua senjata api dan mengarahkan kepadanya. Merasa terancam korban hanya bisa pasrah sementara pelaku langsung mengambil Rp 50 juta yang dibawa korban di dalam plastik.
Sementara itu ditempat terpisah peristiwa yang sama juga terjadi pada Kamis (18/8) sekitar pukul 18.30 WIB. Pelaku yang juga bersenjata api menyatroni rumah milik Bos Dealer motor di Rantau Embacang, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Bungo, Infandri Doni.
Dalam kejadian itu para perampok berhasil mengambil uang tunai milik korban sebesar Rp 17 juta kemudian emas perhiasan senilai Rp6 juta lebih, perampok yang berjumlah enam orang ini juga membawa kabur barang-barang berharga lainnya.
Aksi perampokan ini saat korban bersama istri dan anaknya baru saja menikmati hidangan berbuka puasa. Sementara pelaku memanfaatkan kondisi di mana saat itu suasana sedang sepi karena warga sedang berbuka puasa.
Dalam keadaan sepi itu datang enam orang tak dikenal menggunakan sepeda motor di mana empat diantaranya masuk sementara dua orang lainnya tinggal di luar. Tanpa banyak tanya setelah memanggil korban pelaku langsung mengeluarkan senjata api.
Salah satunya menodongkan ke kepala korban sembari memaksa untuk menunjukan letak uang. Tidak hanya itu perampok itu juga meminta korban melepaskan kalung emas yang sedang dipakai istri korban dan merasa ketakutan korban kemudian melepaskan keluang itu dan menunjukan letak penyimpanan uang.
Dari kedua aksi tersebut para pelaku perampokan memang menggunakan senjata api dan dalam aksinya mereka tidak segan-segan untuk melakukan kekerasan terhadap korbannya.