REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU-- Sejumlah warga prasejahtera di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, kecewa karena penjualan sembako murah yang digelar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Mamuju didominasi pedagang.
"Penjualan sembako murah yang dilakukan BRI Mamuju cukup baik karena meringankan beban kami, tapi kok para pembelinya umumnya pedagang," kata Nurma, salah seorang ibu rumah tangga Kelurahan Karema Utara, Mamuju, Minggu.
Menurutnya, program pasar sembako murah ini mestinya mengacu pada data keluarga miskin sehingga para pedagang tidak memanfaatkan untuk membeli dalam porsi yang banyak karena masih banyak warga pra sejahtera yang paling membutuhkan," kata dia.
Namun yang terjadi saat proses dimulainya penjualan sembako murah kata dia, pembeli yang mendapatkan porsi banyak adalah para pedagang. "Kekurangan ini hendaknya bisa ditata ulang apabila kembali melakukan pasar murah sehingga masyarakat pra sejahtera bisa terlayani semua," jelasnya.
Sementara itu, kepala BRI Cabang Mamuju, Tresnawan yang dikonfirmasi menyampaikan, kegiatan pasar murah ini merupakan program BUMN yang dilaksanakan di beberapa wilayah yang ada di Indonesia. "Kegiatan ini bukan hanya diadakan di Mamuju saja, namun beberapa provinsi lain di Indonesia juga mendapatkan pelaksanaan kegiatan yang sama dalam rangka meringankan beban ekonomi masyarakat pra sejahtera jelang hari raya Idul Fitri," ucapnya.
Tresnawan menyampaikan, membludaknya warga yang ingin berbelanja sehingga petugas tak mampu lagi mendeteksi latar belakang konsumen. "Segala sesuatunya pasti ada kelemahan. Namun kelemahan yang terjadi akan menjadi pertimbangan pada kegiatan sama pada masa mendatang," terangnya.