Ahad 25 Sep 2011 14:50 WIB

Polisi Belum Mengetahui Daya Ledak Bom Bunuh Diri di Gereja Solo

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Daya ledak bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Jalan Arif Rahman Hakim Nomor 49, Solo, masih dalam penyelidikan tim Gegana Satuan Brimob Kepolisian Daerah Jawa Tengah.

"Tim Gegana masih menyelidiki apakah bom bunuh diri yang meledak di GBIS Kepunton tersebut berdaya ledak tinggi atau rendah," kata Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Komisaris Besar Polisi Djihartono, di Semarang, Ahad (25/9).

Ia mengaku belum dapat memastikan kapan hasil penyelidikan mengenai daya ledak bom bunuh diri tersebut diketahui.

"Saat ini Tim Gegana sedang mengumpulkan benda-benda di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) sebagai bahan penyelidikan lebih lanjut," ujarnya saat dihubungi melalui telepon dalam menuju Solo.

Menurut Djihartono, tim DVI (Disaster Victim Identification) Polda Jateng dan tim laboratorium forensik Poltabes Surakarta sedang melakukan penyelidikan serta menyisir di sekitar TKP untuk mengetahui kemungkinan ada bom lain.

Ledakan yang menewaskan seseorang yang diduga pelaku bom bunuh diri dan belum diketahui identitasnya terjadi di GBIS Kepunton Solo pada Minggu (25/9) sekitar pukul 10.55 WIB.

Bom bunuh diri yang diledakkan pelaku usai kebaktian kedua itu juga melukai sepuluh jemaat gereja yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Dr Oen dan seorang dirawat di RS Brayat Minulyo Surakarta.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement