REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE - Pengungsi korban letusan Gunung Gamalama yang berada di sejumlah lokasi penampungan di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), mulai terserang berbagai penyakit. Mereka terserang infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), gatal-gatal, penyakit mata, sakit kepala dan diare.
"Penyakit tersebut tidak hanya diderita anak-anak, tapi juga orang dewasa," Kata salah seorang Dokter di lokasi penampungan pengungsi korban letusan Gunung Gamalama di eks Kantor Gubernur Malut, dr Andi Fitriany, Jumat.
Di lokasi penampungan yang dihuni 300 lebih pengungsi itu, jumlah pengungsi yang terserang penyakit tercatat 122 orang. Tapi, semuanya masih bisa diatasi sehingga tidak perlu dirujuk ke rumah sakit setempat.
Munculnya penyakit seperti itu dinilai sesuatu yang wajar. Karena selain faktor psikologis akibat tidak terbiasa berada di lokasi pengungsian, hal tersebut juga karena abu vulkanik letusan Gunung Gamalama sampai hingga ke tempat itu.
Oleh karena itu, pihaknya terus meningkatkan pantauan terhadap kesehatan para pengungsi. Mereka juga terus meminta pengungsi untuk selalu memakai masker dan tidak banyak memikirkan hal-hal yang bisa mengganggu ketenangan jiwa.
"Kalau obat-obatan tidak masalah karena sudah disiapkan dalam jumlah memadai. Begitu pula untuk masker sudah ada tambahan dari Dinas Kesehatan serta bantuan dari sejumlah pihak,'' kata Andi. ''Jadi, tidak ada lagi pengungsi yang tidak mendapat masker.''