REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Ribuan warga dari berbagai daerah di provinsi Aceh memadati kuburan massal korban tsunami. Mereka datang untuk memanjatkan doa pada peringatan tujuh tahun bencana yang mengakibatkan 200 ribu jiwa lebih hilang dan meninggal dunia tersebut.
Sejak pagi hingga siang ini, ribuan warga memadati kuburan massal korban tsunami di Siron dan Lhoknga kabupaten Aceh Besar serta Ulee Lheu Kota Banda Aceh. Selain kuburan massal, warga juga memadati masjid-masjid untuk berdoa dan berzikir bersama bagi arwah korban bencana alam 26 Desember 2004.
"Setiap tahun saya selalu datang untuk berdoa di sini," kata seorang peziarah bernama Hamidah.
Ibu yang mengaku kehilangan empat putranya itu terlihat tidak mampu membendung air mata saat memanjatkan doa di kuburan massal Ulee Lheu. Warga Ulee Lheu itu meyakini keempat putranya telah meninggal saat bencana tsunami tujuh tahun lalu. Dia tujuh tahun lalu selamat dari terjangan tsunami karena berlindung di Masjid Ulee Lheu.
Selain di kuburan massal dan rumah ibadah, ribuan pelajar tingkat sekolah dasar hingga SMA juga menggelar doa bersama memperingati tujuh tahun bencana tsunami di sekolahnya masing-masing. Bencana gempa dan tsunami melanda pesisir pantai di 13 kabupaten/kota Provinsi Aceh pada akhir Desember 2004. Bencana tersebut telah merenggut sekitar 200.000 korban jiwa dan merusakkan berbagai sarana dan prasarana serta infrastrukstur.