Senin 09 Jan 2012 17:55 WIB

Cuaca Buruk Turunkan Tangkapan Ikan

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dewi Mardiani

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di perairan Teluk Lampung, sepekan terakhir, berdampak pada menurunnya hasil tangkapan ikan nelayan. Penurunan hasilnya mencapai 50 persen. Akibatnya, pasokan ikan laut di pasar tradisional di Bandar Lampung berkurang dan harganya melambung tinggi.

Menurut Sudirman (38 tahun), warga Gudang Lelang, dirinya terpaksa harus melaut mencari ikan karena terdesak dengan kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari. “Kalau tak melaut mau makan apa kami, pekerjaan lain tidak ada.” Ia mengatakan pada cuaca seperti sekarang ini, tangkapan ikannya juga menurun. Selain itu, nelayan juga enggan mengarungi lautan, karena gelombang laut tinggi.

Sarmin, nelayan Telukbetung lainnya, mengatakan pada hari biasa dengan cuaca normal, setiap melaut dapat menangkap hasil hingga 60 kotak ikan (sekitar 3.600 kilogram). Setiap kotak ikan rata-rata beratnya bisa 50 kilogram hingga 60 kilogram. Sejak adanya gelombang tinggi dan angin kencang, hasil tangkapan ikan nelayan berkurang hingga menjadi 20-25 kotak ikan (1.200 - 1.500 kilogram) setiap melaut.

Turunnya pasokan ikan laut di pasar-pasar tradisional mengakibatkan harga ikan laut meningkat sebesar 30 persen. Misalnya, ikan tongkol yang semula Rp 13 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 18 ribu per kilogram, ikan selar dari Rp 17 ribu naik Rp 20 ribu per kilogramnya. Cumi-cumi juga naik harganya, dari Rp 15 ribu menjadi Rp 23 ribu per kilogram. Sedangkan ikan bawal dan ikan tenggiri rata-rata mencapai Rp 23 ribu per kilogramnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement