Sabtu 28 Jan 2012 23:54 WIB

Dua Oknum TNI Penganiaya Tukang Bensin Sempat Dikepung Warga

REPUBLIKA.CO.ID,  PONTIANAK -- Tindakan dua oknum anggota TNI yang menganiaya tukang bensin eceran di Pontianak membuat warga masyarakat murka. Seusai penganiayaan tersebut, dua pelaku dikurung warga yang marah di pos Polantas. Warga meminta pertanggungjawaban pelaku. Mereka baru dikeluarkan dari pos Polantas selepas Maghrib.

Hingga sore, lalu lintas di kawasan tersebut macet. Banyak warga menyaksikan peristiwa itu. "Warga marah kepada pelaku karena perilaku yang tidak dapat diterima warga," kata Agustina lagi.

Saat kedua oknum aparat itu dikepung warga yang marah telah ada kesepakatan tertulis di atas kertas bermaterai antara keluarga korban dan pimpinan kedua oknum TNI tersebut yang isinya tidak akan memperkeruh situasi keamanan dan kesediaan untuk membiayai perawatan kesehatan korban.

Sementara itu, M Ramli, orang tua Miftah, mengaku prihatin dengan kondisi anak keenam dari tujuh bersaudara tersebut. Dia menyatakan jika kondisinya tidak baik, maka anaknya akan dipindahkan ke Rumah Sakit Santo Antonius di Jalan Wahid Hasyim, Pontianak Kota.

Kepala Bidang Humas Polda Kalbar, Ajun Komisaris Besar (Pol) Mukson Munandar meminta warga untuk tenang dan menyerahkan sepenuhnya masalah tersebut kepada aparat hukum. "Warga harus tenang," katanya.

Situasi lalu lintas di sekitar lokasi kejadian, terutama di Jalan Tanjungpura - Pahlawan - Sultan Hamid II dan di Jembatan Kapuas I sempat macet total hingga pukul 19.00 WIB karena banyak warga berhenti dan menonton suasana di sekitar lokasi kejadian. Polisi dengan kendaraan pengendali massa juga masih berada di lokasi tersebut.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement